CILEGON – Lebih dari sepekan sejak diletakkan Ratu Ati Marliati pada Senin (1/4/2019) lalu, jabatan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon hingga saat ini masih terjadi kekosongan. Pemkot Cilegon tak kunjung mencari pejabat pengganti sebagai Pelaksana Tugas (Plt) menggantikan Ati Marliati yang maju dalam bursa pencalonan Wakil Walikota.
“Jabatan Kepala Bappeda lagi dibahas dulu sama Bu Sekda. Paling kalau ngga sekarang, besoklah. Ngga tau ya siapa penggantinya,” ujar Edi tanpa merinci pejabat pengganti yang dimaksud, Selasa (9/4/2019).
Pembiaran kekosongan jabatan kepala sebuah OPD yang berlangsung lama tersebut, diketahui baru kali ini terjadi di lingkungan pemerintahan daerah Kota Cilegon. Sebelumnya di tahun ini, jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) yang ditinggal oleh pejabatnya yang memasuki masa pensiun, langsung segera diisi oleh seorang Plt seraya menunggu adanya pejabat definitif.
“Kan memang vital Bappeda mah, berkoordinir semuanya, jadi harus diteliti dari semuanya gitu lho. Jangan si ini, jangan si itu, kan gitu. (Calon Plt Kepala Bappeda) kayaknya ngga yang dari bawah ya, bisa (Asisten Daerah),” katanya.
Edi juga mengatakan bahwa dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham, Pemkot Cilegon juga tengah membahas rencana persiapan pengganti Ati dalam jabatannya sebagai Komisaris Utama di PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM), salah satu BUMD Pemkot Cilegon.
“(Penggantian Ati di jabatan Komisaris Utama PT PCM) Lagi dibahas Bu Sekda ya, apa sesuai dengan Permendagri harus open bidding atau bagaimana, nanti kita ambil solusinya,” tandasnya.
Terpisah Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Sari Suryati membenarkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan segera mempersiapkan Plt pengganti jabatan kakak perempuan mantan Walikota Cilegon, Tb Iman Ariadi itu. “Baru dibahas tadi. Yah mudah-mudahan besok sudah ada lah. (Siapa pejabat penggantinya) gimana besok saja ya,” kilahnya.
Senada dengan Walikota, Sari beralasan bahwa lantaran OPD yang strategis, maka tak mudah mencari pejabat pengganti untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Bappeda, kendati hanya masih sebatas Plt.
“Kan Bappeda itu cukup strategis. Perencanaannya berbicara pada kebijakan makro. Makanya harus betul-betul dikaji oleh kita keterkaitannya seperti apa, beda dengan dinas-dinas teknik yang lebih spesifik ya dan tidak perlu dengan pemikiran yang lama,” katanya. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
