CILEGON – Pemkot Cilegon hanya memutasi satu jabatan eselon II pada gelaran mutasi rotasi dan promosi di antara sebanyak 382 pejabat eselon III dan IV pada Jumat (31/5/2019). Satu jabatan itu pun terpaksa dilakukan lantaran Badan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (BPBJP) Kota Cilegon mengalami demosi.
Walikota Cilegon Edi Ariadi mengaku, langkah perombakan jabatan yang ia lakukan tersebut di luar perkiraan banyak birokrat yang semula memperkirakan bahwa mutasi juga serentak akan dilakukan terhadap keseluruhan pejabat eselon II.
“Nanti tanggal 21 atau 22 Juni ini, eselon II itu (tes) asesmen, kemudian ya kita mulai, mana yang harus open bidding (menjalani lelang terbuka), kita kumpulin dulu,” ungkap Edi usai melantik dan mengambil sumpah jabatan pejabat eselon.
Baca : BKPP Cilegon Pastikan Open Bidding Eselon II Dihelat Tahun Ini
Dikatakan Edi, langkah pengisian jabatan pimpinan OPD perlu disegerakan, mengingat terus adanya kekosongan pejabat lama yang memasuki masa pensiun, demi keberlangsungan program prioritas daerah dan sekaligus tindak lanjut atas rekomendasi dari Tim Koordinasi Supervisi Pencegahan (Korsupgah) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“(Tindak lanjut Korsupgah) tinggal yang eselon II nya saja. Itu kan karena kita kemarin lama dalam perizinan, persoalan lingkungan dan sebagainya. Kan permasalahannya di situ, jadi itu yang akan kita dorong,” tandasnya.
Dijelaskan Edi, kendati tak merinci waktu pelaksanaan open bidding, namun tes untuk mengetahui kemampuan kompetensi calon pimpinan OPD itu dilakukan seraya pula pihaknya melakukan pemetaan terhadap jabatan kepala OPD yang akan dilelangkan. Hasil open bidding itu digadang-gadang pula akan dibarengi dengan mutasi dan rotasi di kalangan pejabat eselon II. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
