Beranda Peristiwa Isak Tangis Iringi Pemakaman Tiga Wisatawan yang Tewas di Pantai Pasut Lebak

Isak Tangis Iringi Pemakaman Tiga Wisatawan yang Tewas di Pantai Pasut Lebak

Suasana pemakaman korban tenggelam tiga remaja yang terseret ombak di Pantai Pasir Putih, Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak

SERANG – Isak tangis iringi pemakaman Muhniar (18), Yuliana (18) dan Maryani (16), anggota Sanggar Yuda Asri, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Senin (9/7/2018).

Tiga remaja ini meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Pasir Putih, Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Minggu (8/7/2018) kemarin.

Sebelum dimakamkan, ketiga jenazah disalati di aula Gedung Seni Yuda Asri, di Kampung Yuda, Desa Mander, Kecamatan Bandung, sekitar pukul 13.30 Jamaah yang terdiri atas keluarga, kerabat, warga sekitar, rekan sesama anggota sanggar dan unsur Muspika Kecamatan Bandung turut menyalati.

Setelah disalati, jenazah dibawa ke tempat pemakaman yang berada di sekitar sanggar. Keharuan semakin memuncak saat jasad almarhumah dimasukkan ke liang lahat. Sejumlah keluarga dan kerabat tampak tak kuasa menahan isak tangis.

Muhammad Nasir, Dewan Pembina Sanggar Seni Yuda Asri, mengatakan, bahwa ketiga anggotanya yang meninggal dunia itu sedang mengikuti kegiatan evaluasi dan rekreasi di Banten Selatan. Ada sekitar 70 anggota sanggar yang mengikuti acara rutin tahunan tersebut. Kegiatan itu juga dilakukan sekaligus untuk latihan.
Rombongan berangkat pada Sabtu (7/7/2018) pagi. “Untuk latihan dan mengkonsep tampilan tampilan serta evaluasi,” ujar Nasir.

Sebelum pulang, sebagian rombongan bermain di pantai. Setelah puas bermain, sebagian dari mereka kembali pulang ke vila, sedangkan sisanya tujuh orang masih asik berfoto di pantai.

Saat itu tiba-tiba ombak besar menerjang  hingga tubuh tujuh orang terseret. Mereka sempat saling tolong menolong untuk membantu menyelamatkan diri. Namun ombak yang menggulungnya terlampau besar sehingga mereka semakin terbawa ke tengah laut. Tiga orang akhirnya meninggal dunia dan empat orang berhasil selamat.

Nasir menuturkan, ketiga korban  dikenal sebagai sosok yang berbakat dalam bidang seni tradisional. Mereka sudah mahir bermain musik dan menari. Mereka kerap diajak pentas, bahkan hingga ke luar negeri.

“Mereka belajar sejak kecil, mungkin berumur 6 tahun dan sangat pintar gerakan tari, mereka sudah terbiasa naik pesawat,” tuturnya. (ink/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini