JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), melesat pada pembukaan perdagangan, Selasa, 26 Juni 2025, setelah Iran-Israel sepakat untuk gencatan senjata. IHSG dibuka menguat ke level 6.863l4
Mengutip data RTI Business, hingga pukul 09.03 WIB, IHSG masih mantap menghijau ke level 6.901 atau naik 114,13 poin, secara presentase naik 1,68 persen.
Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 1,76 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1 triliun, serta frekuensi sebanyak 73,07 juta kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 295 saham bergerak naik, sedangkan 107saham mengalami penurunan, dan 144 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG hari ini diantaranya, JATI, BBYB, KRAS, SSIA, UNVR, BKSL, MAPA, TOBA, PTPP, BMRI, BBTN, TPIA.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, RUIS, PBSA FUTR, SICO, ENRG, SSTM, SMDR, ASPI, ESSA, MEDC, ARCI, LEAD, SOCI.
Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan, secara teknikal, indikator Stochastic RSI sudah berada di area oversold dan berpotensi membentuk golden cross. Namun demikian, indikator MACD masih menunjukkan negatif slope yang melebar, menandakan tekanan jual belum sepenuhnya mereda.
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Di sisi lain, penguatan indeks di bursa Wall Street dan penurunan harga minyak mentah memberikan peluang terjadinya technical rebound dalam waktu dekat.
“IHSG diperkirakan akan mengalami technical rebound di kisaran 6.800–6.850, dengan level pivot di 6.850. Level resistance berada di 7.000, sementara support kuat ada di area 6.700,” ujar Ratna Lim dalam riset hariannya, Selasa (24/6/2025).
Sentimen eksternal membaik setelah Iran melakukan serangan balasan terbatas ke pangkalan militer AS di Qatar atas serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran. Namun, serangan tersebut berhasil dicegat oleh pertahanan Qatar dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Situasi ini meredakan kekhawatiran pasar akan eskalasi konflik yang lebih luas, terutama potensi Iran menutup Selat Hormuz, jalur vital perdagangan minyak dunia.
Langkah diplomatik dari Tiongkok dan Rusia yang mendorong resolusi damai di Dewan Keamanan PBB juga turut menenangkan pasar. AS bahkan meminta Tiongkok untuk mengambil peran aktif mencegah Iran menutup Selat Hormuz, mengingat Tiongkok merupakan pelanggan utama minyak Iran.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa telah dicapai kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang semakin memperkuat harapan akan stabilitas regional dalam waktu dekat.
Sumber : suara com