Beranda Peristiwa Ini Sosok Cornelis de Houtman yang Pernah Singgah ke Banten

Ini Sosok Cornelis de Houtman yang Pernah Singgah ke Banten

Ilustrasi kedatangan Cornelis de Houtman ke Banten. (ist)

Sosok Cornelis de Houtman seringkali dianggap menjadi pembuka pintu penjajahan Belanda ke Nusantara. Sosok ini sebenarnya merupakan penjelajah lautan.

Tanggal 27 Juni 1596 menjadi tanggal penting bagi Houtmen karena berhasil mendarat di Banten. Ia menjadi orang Belanda pertama yang mendarat di Nusantara.

Dalam beberapa catatan, kedatangan Houtmen awalnya disambut baik oleh Sultan Abdul Mufakir Muhammad Abdul Kadir. Namun Sultan mencurigai niat buruk Houtman sehingga mengusirnya dari Banten.

Kedatangan Houtman inilah yang menandai awal datangnya bangsa Belanda ke Nusantara. Kedatangan Houtman juga menjadi awal upaya kolonialisasi Belanda di Indonesia.

Houtman sendiri lahir tahun 1565 di Belanda Selatan dari seorang ayah pemilik pabrik bir. Houtman hidup dalam kondisi ekonomi keluarga yang sangat berkecukupan.

Dalam tulisan Masselman (1963) melalui The Cradle of Colonialism pertemuan Houtman dengan sepupunya manjadi awal provokasi untuk menjelajah lautan untuk menemukan daerah lain yang eksotik, kaya rempah-rempah dan terpenting tak mengenal musim dingin. Saat itu usia Houtman yang menginjak 27 tahun terprovokasi dengan pengetahuan baru mengenai “peta rahasia”.

Cornelis yang bosan dengan kemapanan, mulai bertanya mengenai peta yang memuat rute laut menuju surga yang dijanjikan itu kepada sepupunya. Sialnya peta itu, menurut si sepupu, hanya dimiliki oleh para pelaut ulung dari Portugis.

Setelah itu Cornelis berangkat menuju Lisabon sebagai pelabuhan terbesar di Portugal. Di sana Cornelis bertemu dengan pelaut berdarah Belanda bernama Huygen van Lisnschoten. Awak kapal Portugis yang sudah sering berlayar ke Nusantara.

Catatan sejarah, Portugis sendiri telah menjelajah Nusantara lebih dulu sejak 1511 silam sebelum Belanda. Lisnschoten kemudian membocorkan peta tersebut kepada Cornelis de Houtman dengan imbalan. Dari situlah peta rahasia jalur Nusantara tersebut kemudian berada di tangan de Houtman.

Baca Juga :  Gagal Mencuri di Rumah Warga, Maling Tewas Tercebur di Situ Ciwaka

Satu pesan Lisnschoten kepada de Houtman agar menghindari Malaka. Sebab di sana sudah ada Portugis yang sangat merahasiakan tempat tersebut.

Setelah mengumpulkan dana, pada tahun 1595 berangkatlah de Houtman dengan empat kapal berisi 300 kru di dalamnya. Rombongan itu menempuh jalur Eropa ke Pantai Barat Afrika. Tiba di Afrika Selatan, Cornelis de Houtman terperangah melihat kapal-kapal Jawa yang berada di sana berukuran sangat besar dari kapal-kapal lain.

Bahkan kapal Flor de La Mar milik Portugis yang legendaris tak lebih hebat dan lebih besar dari kapal-kapal yang berasal dari Jawa tersebut. Interaksi dengan orang-orang Jawa yang ditemuinya di Afrika Selatan menambah pengetahuan de Houtman mengenai tempat-tempat di Nusantara.

Banten menjadi tujuan Cornelis saat itu karena terkenal sebagai salah satu pelabuhan dagang terbesar di Nusantara. Dari sanalah ia memutuskan ke Banten dengan berbekal peta yang belum pernah digunakan sebelumnya.

Dengan berdarah-darah, akhirnya Cornelis tiba di Banten dan kembali menemukan kapal-kapal besar yang ia temui di Afrika Selatan.

Kedatangan Cornelis de Houtman di Banten tidak berjalan baik. Cornelis yang berperangai buruk dan tak kenal basa-basi diusir meninggalkan Banten. Beberapa anak buahnya tewas terbunuh.

Tim Redaksi.