Beranda Opini Implementasi Metode K3 untuk Meningkatkan Keselamatan Kerja

Implementasi Metode K3 untuk Meningkatkan Keselamatan Kerja

Ilustrasi - foto istimewa tribunnews.com

Oleh: Dimas Alvian Akil

 

Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja. (Ramli, 2010).

Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Bagian 6 Tentang Kesehatan Kerja, pada Pasal 23 berisi:

1.     Kesehatan kerja disenggelarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.

2.     Kesehatan kerja meliputi perlindungan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.

3.     Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

Tujuan Penerapan K3

Tujuan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja adalah sebagai berikut:

1.     Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.

2.     Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien;

3.     Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.

Dengan menerapkan K3 di tempat kerja, perusahaan dapat memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan, mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja (PAK), dan meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu, penerapan K3 juga dapat membantu perusahaan dalam memenuhi peraturan dan standar keselamatan kerja yang berlaku, serta meningkatkan citra perusahaan di mata karyawan, pelanggan, dan masyarakat.

Manfaat Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pengaruh positif terbesar yang diraih akibat penerapan K3 pada perusahaan adalah adanya pengurangan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Selain itu, beberapa manfaat lain dari penerapan K3 adalah:

1.     Melindungi pekerja.

2.     Patuh terhadap Undang-Undang.

3.     Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

4.     Membuat sistem manajemen yang efektif.

Penerapan Perinsip Keamanan, Keselamatan, Dan Kesehatan Kerja K3 Dalam Proses Produksi

Penerapan K3 dalam melakukan pemotongan menggunkaan mesin miter saw dapat memenuhi beberapa manfaat yang diharapkan yakni menghindarkan pekerja dari bahaya kecelakaan ringan maupun berat, mengurangi rasa sakit dan penderitaan dan kecelakaan serta peningkatan produktivitas dari tenaga kerja. Berikut yang digunakan untuk melindungi diri pada saat pemotongan plat yaitu:

Berikut yang digunakan untuk melindungi diri pada saat pemotongan plat yaitu:

1.     Helm: digunakan untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, dan lain sebagainya.

2.     Kaca mata: digunakan untuk melindungi mata dari benda-benda yang dapat membahayakan seperti debu, serpihan, cipratan bahan kimia, dan lain sebagainya.

3.     Ear-plug: digunakan untuk melindungi telinga dari suara bising atau suara keras dari mesin potong.

4.     Masker: digunakan untuk melindungi saluran pernapasan dari debu, asap, gas beracun, dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

5.     Sarung tangan: digunakan untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam sisa pemotongan plat besi.

6.     Sepatu safety: digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam dan berat.

7.     Baju pelindung: digunakan untuk melindungi tubuh dari bahan-bahan berbahaya dan benda-benda tajam.

Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) peran pemimpin dalam menjaga keamanan serta kesejahteraan seluruh anggota tim di lingkungan kerja. Untuk melaksanakan tugas ini dengan efektif, pemimpin K3 harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai risiko-risiko potensial di tempat kerja, serta memperbarui pengetahuan mereka seiring dengan perkembangan peraturan dan praktik terkini.

Dengan kepemimpinan yang kuat dan komitmen yang tak tergoyahkan, pemimpin K3 dapat membangun budaya keselamatan yang meresap di seluruh lapisan organisasi. Melalui evaluasi risiko berkala, pengembangan kebijakan K3 yang jelas, dan penyelidikan mendalam terhadap setiap kecelakaan, pemimpin K3 memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan diterapkan dengan tepat.

Komunikasi terbuka dan pendekatan pembelajaran dari setiap insiden membantu menciptakan lingkungan di mana pekerja merasa aman untuk melaporkan bahaya dan ide-ide perbaikan. Dengan pendekatan proaktif ini, pemimpin K3 dapat memimpin perubahan positif dalam perilaku, membentuk budaya keselamatan yang berkelanjutan, dan menjaga kesejahteraan anggota tim.

(***)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini