Beranda Pemerintahan Hasil UN SMP Jeblok, Kadindik Pandeglang Salahkan Guru SMP Negeri

Hasil UN SMP Jeblok, Kadindik Pandeglang Salahkan Guru SMP Negeri

Kadindikbud Pandeglang, Olis Solihin memberikan keterangan kepada awak media - (foto Memed)

PANDEGLANG – Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Pandeglang mendapat urutan terendah dibanding kabupaten dan kota lainnya se Banten. Hal itu membuat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Kabupaten Pandeglang, Olis Solihin menyoroti peran guru SMP di Pandeglang yang kurang profesional.

Dari daftar nilai ujian nasional SMP tahun pelajaran 2017/2018 se-Banten menempatkan Kota Tangerang Selatan diurutan pertama dengan nilai 231,60 disusul Kota Cilegon dengan nilai 217,51, Kota Tangerang 213,87, Kabupaten Tangerang 183,63, Kota Serang 178,51, Kabupaten Lebak 166,32, Kabupaten Serang 165,47 dan terakhir Kabupaten Pandeglang dengan nilai 163,62.

Kadindikbud Pandeglang, Olis Solihin mengatakan, dirinya mengaku kecewa melihat mutu pendidikan di sekolah negri. Padahal menurutnya jika dibandingkan dengan guru-guru yang mengajar di sekolah swasta, guru di sekolah negeri lebih baik karena sudah mempunyai gaji yang cukup ditambah dengan tunjangan lain.

Salah satu contoh yang membuat Olis merasa kecewa adalah juara Matematika tingkat SMP diraih oleh siswa yang berasal dari sekolah swasta bukan sekolah negeri.

“Guru kan sudah cukup, sudah punya gaji, sudah punya sertifikasi, tapi kenapa kok mutu pendidikan ini rendah. Kalau dibandingkan dengan guru-guru di swasta mereka kalau mau digaji juga mesti dari iuran anak murid. Kalau guru (sekolah negeri) itu kan tinggal ngajar tidak perlu mikirin gaji. Kemarin juga saya katakan kenapa yang juara matematika itu sekolah swasta bukan sekolah negri? Ini kan sebagai cambukan bagi mereka,” tandas Olis, Selasa (5/6/2018).

Menurut Olis, padahal guru di sekolah negeri mempunyai Kurikulum tiga belas yang membuat mereka bisa memperbaiki mutu pendidikan. Olis juga mengakui, jika melihat hasil  Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) memang kurang baik dalam hal mutu pendidikan.

“Mereka itu punya kurikulum tiga belas jadi harus malu dengan kabupaten lain, harus malu dengan sekolah swasta. Setelah melihat hasil USBN, UNBK, UNKP ya seperti itu (kurang baik) kami tidak bisa memungkiri,” akuinya.

Olis menambahkan, kemungkinan yang menyebabkan mutu pendidikam rendah karena tenaga pendidik banyak yang sudah tua, makanya kata Olis, guru harus terus menimba ilmu pengetahuan terutama bidang teknologi agar tidak kalah bersaing dengan yang lain.

“Mungkin salah satunya itulah (Tenaga pendidik yang sudah tua), mungkin guru-guru yang sudah senior menjelang pensiun mungkin juga saya katakan guru harus meningkatkan ilmu pengetahuan ITnya itukan harus paham, saya kira mungkin kalau mereka tidak paham itu pasti mereka akan ketinggalan,” imbuhnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini