Beranda Uncategorized Harus Dijaga, Inilah Puspa dan Satwa yang Terancam Punah di Banten

Harus Dijaga, Inilah Puspa dan Satwa yang Terancam Punah di Banten

Badak Jawa di Ujung Kulon Pandeglang - foto istimewa

PANDEGLANG – 5 November diperingati sebagai Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian di beberapa provinsi yang memiliki ikon dari Puspa atau satwa tersebut, namun terancam punah. Banten termasuk salah satu provinsi yang memiliki lambang atau ikon hewan Badak bercula satu atau Badak Jawa dalam elemennya yang melambangkan warisan dunia.

Dinas Lingkungan Hidup menyatakan bahwa 5 November menjadi Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang merupakan agenda peringatan lingkungan hidup tahunan di Indonesia.

Inilah hewan dan tumbuhan dari Banten yang kini dilindungi Negara karena terancam punah di dunia:

1. Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus Desmarest)

Badak Jawa sudah ditetapkan menjadi satwa yang dilindungi sejak tahun 1931 dengan penetapan Ujung Kulon di barat daya Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pandeglang sebagai Taman Nasional sejak tahun 1992. Dilansir dari akun Instagram @kementrianlhk, populasi Badak Jawa pada tahun 2021 sebanyak 75 ekor.

Dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), menyebutkan bahwa satwa khas Banten ini menyandang status terancam paling tinggi atau krisis. Badak Jawa adalah satu dari beberapa spesies badak yang hidup di Indonesia, seperti Badak Sumatera, (Dicerorhinus sumatrensis), Badak India (Rhinoceros unicornis), Badak Hitam (Diceros bicornis), dan (Ceratotherium simum). Satwa ini memang hanya dapat dijumpai pada habitat alaminya yang relatif sempit dengan populasi terbatas dan hutan hujan daratan rendah semenanjung Ujung Kulon.

Tubuh Badak ini biasanya memiliki panjang 2-4 meter dengan tinggi 1,7 meter dan berat antara 900-2300 kg. Kulitnya berwarna abu-abu kehitaman dan memiliki lipatan di sekitar tubuhnya yang tampak seperti perisai besi. Memiliki satu cula khas dengan panjang 2 cm, dan cula inilah yang membuat banyak pemburu illegal membunuh spesies satwa yang dilindungi ini untuk dijual ke pasar bebas dengan harga tinggi.

2. Kokoleceran (Vatica bantamensis)

Selain satwa seperti Badak, fauna yang biasa disebut Pohon Kokoleceran ini menjadi salah satu ikon atau maskot dari Provinsi Banten. Tumbuhan Kokoleceran ini termasuk dalam tanaman endemik atau tanaman yang unik dalam suatu lokasi geografi tertentu yaitu berada di Taman Nasional Ujung Kulon.

Kokoleceran ini juga merupakan salah satu tumbuhan langka di Indonesia dengan status konservasi dalam daftar merah IUCN, Endangered (Terancam Punah). Tumbuhan khas Banten ini masuk ke dalam anggota family Dipterocarpaceae yang mampu tumbuh hingga setinggi 30 meter.

Bagian batang yang masih muda akan ditumbuhi bulu-bulu halus yang lebat sepanjang Kokoleceran ini tumbuh. Tipe daunnya menjorong atau melanset, dimana tipe bunganya akan tumbuh dan muncul pada ujung daun atau ketiak daun.

Panjang bunga Kokolenceran ini dapat tumbuh hingga mencapai 7 centimeter. Terdapat buah yang berbentuk bulat dan tangkai yang pendek sekitar 5 milimeter panjangnya, juga terdapat biji yag berdiameter 1 centimeter.

Populasi Tumbuhan ini cukup jarang terekspose bahkan keberadaannya sangat jarang diketahui secara pasti.

(Tra/Alf/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini