TANGERANG – Proyek revitalisasi Pasar Anyar di Kota Tangerang senilai Rp132 miliar menuai sorotan. Pasalnya, meskipun belum resmi beroperasi, sejumlah kios pedagang mengalami kebocoran. Akibatnya, banyak lapak kebanjiran.
Kebocoran itu terlihat dari puluhan titik mulai dari plafon, talang air, sambungan pipa dan beberapa sumber lain baik di lantai dasar hingga lantai dua.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kualitas pembangunan dan pengawasan proyek yang menelan anggaran fantastis tersebut.
Para pedagang sempat mengabadikan peristiwa banjir yang bersumber dari sejumlah titik kebocoran saat wilayah Kota Tangerang dilanda hujan lebat dengan intensitas tinggi pada Sabtu (28/6/2025) kemarin.
Rupanya, peristiwa itu bukan kali pertama terjadi, acap kali turun hujan sudah dipastikan mengalami kebocoran.
“Kebocoran ini sebenarnya bukan dari kemarin, tapi dari bulan Januari,” kata Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Anyar Gufron kepada Bantennews.co.id, Minggu (29/6/2025).

Beberapa kali para pedagang melaporkan kondisi tersebut ke pihak Pemkot Tangerang. Namun belum ada tindakan apapun dari pihak berwenang.
“Tapi tidak ditanggapi dengan serius,”ungkap pedagang aneka kitab di pasar itu.
Bukan hanya tak ditanggapi, pihak berwenang bersikap skeptis atas laporannya, bahkan mempertanyakan tindakannya lantaran memasuki areal proyek terutama ke areal yang mengalami kebocoran.
Padahal kata dia, harusnya pemerintah daerah berterimakasih atas informasi yang diberikan para pedagang.
Sebab kebocoran yang terus berulang dapat merusak infrastruktur kios dan barang dagangan. Pedagang berharap kenyamanan serta keamanan.
“Bahkan sering kita sampaikan update terus kita. Setiap hujan besar pasti bocor,” ujarnya.
Dari berbagai laporan, pemerintah kata dia selalu menyampaikan alasan dengan cara klasik, yaitu lantaran masih dalam pengerjaan.
Sementara para pedagang dipaksa dialihkan ke pasar dari tempat relokasi secara terburu-buru. Padahal perbaikan itu tak kunjung dilakukan membuat para pedagang kecewa.
“Kalau dikerjakan, gak mungkin dong sekarang kita sudah masuk tapi masih bocor dimana-mana, rembes masih. Disitulah kekecewaan kami,” sesalnya.
Sebagai Informasi, Proyek Pasar Anyar Kota Tangerang menelan biaya dengan nilai kontrak Rp132.621.411.185. Anggarannya bersumber dari Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Sarana Permukiman Wilayah Banten.
Pasar seluas 24.660 meter persegi dengan total kios sebanyak 1676 dikerjakan oleh PT PP Urban dan dinyatakan rampung awal tahun 2025.
Menanggapi kebocoran di pasar Anyar, Direktur Perumda Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati mengklaim telah menindaklanjuti ke pelaksana dan telah dilakukan perbaikan.
“Perumda Pasar sudah menyampaikan hal tersebut kepada pelaksana revitalisasi pasar dan langsung di tindak lanjuti. Dari kemaren sudah langsung di perbaiki,” klaimnya.
Tim Redaksi