Beranda Pemerintahan Friksi Pascapilkada Masih Terasa, Pengamat: Zakiyah Harus Fokus Eksekusi Program

Friksi Pascapilkada Masih Terasa, Pengamat: Zakiyah Harus Fokus Eksekusi Program

Pengamat politik dan juga Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul.

KAB. SERANG – Pengamat politik dari Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul menilai dinamika hubungan antara Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, dengan DPRD Kabupaten Serang tak lepas dari sisa-sisa ketegangan pascapemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Menurut Adib, kemenangan Zakiyah yang mengejutkan di wilayah yang dikenal sebagai “kandang lawan” masih menyisakan luka politik yang belum sepenuhnya pulih.

“Menerima kekalahan itu memang tidak mudah, apalagi kalau kalah di kandang sendiri. Kabupaten Serang ini dikenal sebagai basis kuat kelompok Rau. Kekalahan di wilayah sendiri tentu menyakitkan,” ujar Adib saat diwawancarai BantenNews.co.id, Jumat (1/8/2025).

Ia menjelaskan, dalam politik sulit menciptakan suara bulat, terutama pasca-Pilkada yang menyisakan friksi internal maupun eksternal.

“Wajar bila ada sikap kritis terhadap Bupati dari kalangan yang sebelumnya berseberangan secara politik. Saya kira apa pun langkah yang diambil Zakiyah, kritik itu akan tetap ada,” tambahnya.

Meski demikian, Adib menilai tidak adanya komunikasi politik yang intensif di awal masa jabatan bukanlah suatu persoalan besar. Sejak dilantik pada Mei 2025, Bupati Zakiyah masih menjalankan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah ditetapkan sebelum ia menjabat.

“Zakiyah hanya mengeksekusi APBD 2025 yang sudah disusun pemerintahan sebelumnya. Jadi secara formal tidak ada kewajiban untuk langsung membangun komunikasi politik intensif. Yang penting fokus pada pelaksanaan program dan penyerapan anggaran,” tuturnya.

Ia menambahkan, beban Zakiyah sebagai kepala daerah baru cukup berat karena harus mengejar penyerapan anggaran di tengah tahun anggaran yang sudah berjalan lebih dari setengah periode.

“Penyerapan anggaran harus dikejar, dan program-program warisan sebelumnya perlu dievaluasi secara cepat. Ini soal tata kelola, dan itu tidak mudah,” jelas Adib.

Baca Juga :  Pejabat dan OPD Pemkot Tangerang Terkesan Eksklusif, Sulit Dikonfirmasi dan Dimintai Informasi Publik

Secara politik, Adib menilai sosok Zakiyah sebagai figur yang berhasil membalikkan peta kekuasaan lokal. Kemenangannya dianggap mengejutkan dan membuat sejumlah pihak kesulitan menerima kenyataan politik baru.

“Zakiyah ini rising star. Dia menang dalam kondisi politik yang tidak sepenuhnya berpihak padanya. Jadi, wajar bila ada yang belum bisa menerima kekalahan. Biasanya kalau tidak kebagian proyek, ya akan selalu ada yang dicari-cari,” katanya.

Meski begitu, Adib menyarankan agar Bupati Zakiyah tetap fokus pada agenda publik, bukan terjebak dalam manuver politik yang kontraproduktif.

“Komunikasi politik bisa menyusul, tapi yang utama adalah program berjalan dan masyarakat merasakan manfaat. Fokus saja pada penyerapan anggaran dan kepentingan rakyat Kabupaten Serang. Politik akan berjalan dengan sendirinya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pernyataan Adib muncul di tengah sorotan publik terkait hubungan dingin antara DPRD Kabupaten Serang dan Bupati Zakiyah dalam dua bulan terakhir. Forum resmi antara eksekutif dan legislatif baru digelar menjelang akhir Juli, setelah sebelumnya DPRD mengeluhkan belum pernah duduk bersama secara formal dengan kepala daerah terpilih.

Penulis: Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd