CILEGON – Masyarakat Desa Sigedong, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten mengeluhkan kepulan asap yang menyelimuti pemukiman warga dampak dari kebakaran TPSA Bagendung, Kota Cilegon.
Diketahui, pada Senin (16/9/2024) malam lalu sekira pukul 21.00 WIB TPSA Bagendung dilalap si jago merah. Hingga saat ini kebakaran itu masih berlangsung meskipun api diklaim telah berhasil dipadamkan, namun kenyataannya asap masih belum juga hilang.
Terbaru, pada Jumat (20/9/2024) ini sekira pukul 13.00 WIB api kembali berkobar cukup besar dan menimbulkan asap hitam hingga petang. Peristiwa itu sontak kembali membuat panik warga sekitar lantaran kepulan asapnya yang mengganggu aktivitas dan kesehatan.
Ketua Karang Taruna Desa Sigedong, Safroni mengatakan dampak kebakaran TPSA Bagendung di wilayahnya sangat luar biasa. Ia mengakui, kebakaran itu bukan pertama kalinya terjadi, namun saat ini dampaknya lebih besar dari sebelumnya.
“Dari sejak kebakaran TPSA Bagendung sampai ke sini memang dampaknya ke masyarakat Sigedong, Mancak sangat luar biasa karena memang dari asap belum juga reda. Dulu pernah, tapi tidak separah ini. Ini sangat luar biasa dan dampak asapnya juga lebih dari yang dulu,” katanya kepada BantenNews.co.id.
Baca juga : Disoal DPRD, DLH Cilegon Kaji Ulang “Sampah Impor” Kabupaten Serang
Ia menjelaskan, asap yang berasal dari kebakaran TPSA Bagendung tersebut menyelimuti pemukiman warga di Desa Sigedong setiap pagi saat warga banyak melakukan aktivitas. Akibatnya, tak sedikit warga yang mengalami sesak napas dan gangguan kesehatan lainnya.
“Untuk saat ini banyak yang mengalami gangguan kesehatan sejak awal kebakaran banyak yang lapor ke Karang Taruna karena merusak ke pernapasan. Ada ibu-ibu umur 40 tahun sakit sesak napas dan bayi juga. Walaupun diambil tindakan sama bidan desa, hanya sekadar tindakan suntikan, selebihnya belum ada,” ungkap Safroni.
Kendati pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, namun dirinya mengecam lambannya pengentasan insiden yang sangat dikeluhkan warganya. Terlebih dengan tindakan DLH Cilegon yang hanya memberikan sedikit masker dan kini sudah habis persediaannya.
Menurutnya, pemberian masker untuk warga Desa Sigedong masih belum cukup untuk menangani keluhan warga yang terdampak dari kebakaran TPSA Bagendung tersebut.
“Kurang cukup kalau pembagian masker doang. Maksud saya, kami juga pengen diperhatikan dari sisi imun tubuh anak-anak kecil karena kita posisinya berbatasan dengan TPSA Bagendung itu. Tapi sampai saat ini belum ada tindakan dari Pemkot Cilegon,” ucapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan Kepala DLH Kota Cilegon Sabri Mahyudin saat dikonfirmasi oleh BantenNews.co.id melalui telpon genggamnya terkait keluhan warga Desa Sigedong, Mancak, Kabupaten Serang atas ‘ekspor asap’ itu belum juga menjawab.
(STT/Red)