Beranda Peristiwa Dua Jam Kandas, Ini Alasan Operator KMP Mitra Nusantara

Dua Jam Kandas, Ini Alasan Operator KMP Mitra Nusantara

Kendaraan penumpang keluar dari dalam KMP Mitra Nusantara, saat kapal baru dievakuasi setelah sempat kandas. (Foto : Gilang)

MERAK – Pihak perusahaan pelayaran PT Prima Eksekutif selaku operator Kapal Motor Penumpang (KMP) Mitra Nusantara yang mengalami kandas tak lama setelah bertolak dari dermaga enam di Pelabuhan Merak mengungkapkan bahwa sebelum akhirnya kandas di depan perusahaan galangan kapal PT Timas Merak, kapal tersebut dalam kondisi mati mesin.

Kepala Cabang PT Prima Eksekutif, Achmad Riyanto mengatakan matinya mesin kapal yang tengah bermuatan 27 kendaraan berbagai jenis itu sengaja dilakukan dilakukan nahkoda agar tidak terjadi kerusakan serius pada sejumlah bagian kapal.

“Jadi penyebab kandasnya itu karena saat kapal keluar mundur dari dermaga enam, tiba-tiba ada angin (kencang) dari samping, makanya mesin langsung dimatikan. Karena kalau (mesin kapal) tidak dimatikan, maka propeller (baling-baling kapal) kita yang bisa rusak, cari amannya begitu. Nanti barulah ditarik sama tug boat, karena begitulah pula standar keselamatan kita. Jadi kalau dari mesin tidak ada masalah,” ujar Riyanto dalam keterangan persnya, Kamis (11/10/2018).

Baca : Muatan Penumpang, KMP Mitra Nusantara Kandas di Perairan Merak

Dalam kejadian yang berlangsung sekira pukul 15.00 WIB itu, kapal mengalami kandas sekira dua jam dan mengakibatkan penundaan keberangkatan penumpang kapal, sebelum akhirnya kapal berhasil sandar di dermaga dua sekira pukul 17.00 WIB setelah dievakuasi oleh kapal Tug Boat Tirtayasa.

“Kendaraan muatan dibongkar di dermaga dua, lalu (kendaraan penumpang) dialihkan ke dermaga tiga ke kapal Duta Banten. Alhamdulillah semuanya selamat. Nah lamanya evakuasi itu karena kita menunggu kapal tug boat yang kita kabari masih sedang ada pekerjaan,” terangnya.

Untuk sementara, lanjut Riyanto, kapal dengan panjang sekira 101 meter itu akan menjalani pemeriksaan kondisinya pasca insiden tersebut.

“Kita akan mengetahui semuanya nanti dari berita acara dari kapal, karena ini kan dari kasat mata kita. Kalau dari mesin yang mati, kan ngga mungkin. Karena dari logika kita ketika kapal ditarik (Tug Boat), kapal langsung bisa dihidupkan,” tandasnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini