Beranda Advertorial DKPP Kabupaten Serang Dorong Terapkan Peternakan Zero Waste

DKPP Kabupaten Serang Dorong Terapkan Peternakan Zero Waste

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo Menyambangi Peternakan Domba. (Ist)

KAB. SERANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang memiliki berbagai program prioritas. Salah satunya yaitu penerapan zero waste dengan pola integrasi antara peternakan dan pertanian.

Di Kabupaten Serang tepatnya di Kecamatan Anyar, terdapat sebuah kelompok komunal bernama Kelompok Tani Karya Bakti. Mereka menyulap limbah yang dihasilkan hewan ternak menjadi pupuk organik dan limbah pertanian jagung dimanfaatkan menjadi Silase untuk pakan ternak.

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, integrasi antara ternak dan pertanian tak bisa dipisahkan dan harus saling melengkapi. Sehingga tidak hanya meningkatkan hasil petani maupun peternak, namun dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi serta mengatasi pencemaran lingkungan.

“Kotoran ternaknya dibuat pupuk kemudian limbah pertaniannya yang biasanya dibakar jadi diolah pakannya. Jadi di satu sisi peningkatan finansial, mengurangi polusi, mengurangi biaya untuk pupuk karena bisa diatasi dengan kompos. Ini yang disebut zero waste, tidak tersisa,” ujar Suhardjo.

Penerapan pola integrasi peternakan dan pertanian juga memberikan keuntungan kepada peternak terkait pemberian pakan.

“Jadi tidak harus peternak capek mengarit rumput atau kesulitan mencari pakan saat musim hujan atau kemarau jadi punya cadangan,” katanya.

Suhardjo menilai integrasi pertanian dan peternakan perlu dimasifkan. Pasalnya sistem tersebut selain meningkatkan usaha peternakan, juga mampu menunjang pola pertanian organik yang ramah lingkungan.

Ternak domba unggul menjadi komoditi primadona di Kabupaten Serang. Hal itu dikarenakan permintaan serta peluang usahanya yang cukup besar.

“Ke depannya ada integrasi antara peternakan dan pertanian di kecamatan lain. Kita akan terapkan seperti itu di daerah yang ada peternakan, kita dorong masing-masing daerah kalau pertanian dengan peternakan tetap bisa berjalan,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh Suryo Kentjono menambahkan, dengan meningkatnya populasi domba unggulan dapat menjamin ketersediaan pupuk organik. Sehingga juga dapat menumbuhkan program pertanian organik yang ramah lingkungan.

“Ternak sendiri menghasilkan kotoran, kotoran itu yang bisa diolah menjadi pupuk organik. Ini merupakan kesempatan kita mengembangkan pertanian yang lebih sehat,” imbuhnya.

Selain kelompok terpadu di Kecamatan Anyar, ada Kelompok Bina Mandiri di Kecamatan Cikeusal yang juga mengusung konsep zero waste. Percontohan itu sebenarnya ada di Anyar di Kelompok Karya Tani, lalu di Kecamatan Cikeusal ada Kelompok Bina Mandiri.

(ADV)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini