Beranda Sosial Disperkimta Tangsel Akan Bangun TPU Berkonsep Mall

Disperkimta Tangsel Akan Bangun TPU Berkonsep Mall

Kasi Pemakaman Disperkimta Tangsel Nazmudin. (Ihya/bantennews)

 

TANGSEL – Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangerang Selatan akan membangun Taman Pemakaman Umum (TPU) dengan menggunakan konsep seperti mall, di Sarimulya, Kota Tangsel.

“Sekarang sudah dimulai pembangunannya. Tapi baru pada tahap membersihkan rumput dulu. Terus berlanjut untuk pembangunan sarana dan prasarananya,” kata Kasi Pemakaman pada Disperkimta Tangsel, saat ditemui di ruangannya, Selasa (2/4/2019).

“Kami belum lama selesai presentasi dengan Ibu Walikota. Ditargetkan tahun 2020 selesai.” Lanjutnya.

Nazmudin memaparkan, Mall TPU Sarimulya merupakan lokasi pemakaman umum warga Tangsel yang dirancang memiliki fasilitas terpadu yang menyediakan seluruh kebutuhan pemakaman, seperti mobil jenazah, lahan, peturasan, tempat ibadah, toko kembang hingga layanan makan dan minum. Bukan hanya untuk warga beragama Islam saja, tambahnya, tapi seluruh agama yang sah diakui undang-undang.

Nazmudin menjelaskan, bila pemakaman berkonsep ‘mall’ ini selesai, semua warga Kota Tangsel yang meninggal dunia akan diarahkan untuk dimakamkan di tempat itu.

“Sebab semua pemakaman milik Pemkot Tangsel yang tersebar di tujuh kecamatan hampir penuh. Tinggal di Jelupang yang masih tersedia, itupun pun tinggal beberapa meter saja,” tambah Nazmudin.

Nazmudin merinci, pemakaman Sari Mulya yang luasnya 22 Ha tersebut nantinya dibagi dalam model blok. Blok pemakaman Islam, Nasrani, Budha, Hindu dan agama lain. Dan masing-masing area, ada tempat ibadahnya, termasuk Rumah Duka dan Rumah Abu.

“Kantor Bidang Pemakaman untuk kami juga di situ supaya mudah melayani masyarakat,” ungkap Nazmudin. “Sarana penunjang mobil jenazah, penggali kubur, ustad, toko kembang bahkan kantin pun disediakan. Singkatnya, semua fasilitas untuk pemakaman disediakan,” tambah Nazmudin.

Untuk Blok Islam akan disediakan 41 ribu. Asumsinya, bisa digunakan puluhan tahun, sesuai rasio kematian penduduk Kota yang meninggal dunia 1% per tahun.

Baca Juga :  Dompet Dhuafa Bagikan 150 Alquran untuk Santri di Pelosok Pandeglang

Selain itu, diberlakukan sistem pemakaman bertingkat tujuh. Satu lubang bisa untuk tujuh jenazah,” papar Nazmudin. “Untuk satu lubang tujuh jenazah harus satu nasab. Jadi ada aturannya yang sesuai agama.” tukasnya.

Dengan adanya mall pemakaman, masyarakat Tangsel tak lagi repot bila ada keluarga yang meninggal. Warga tinggal mengirim jenazah, proses pemakaman akan dilakukan petugas sesuai permintaan. Mengenai biaya atau restribusi, imbuhnya, akan disesuaikan dengan Peraturan Daerah.

“Demikian pula dengan orang yang meninggal tanpa indentitas, akan ada blok tersendiri. Dan tak ada biaya, tentunya,” kata Nazmudin.

Masih menurut Nazmudin, riwayat dibangunnya mall TPU Sari Mulya, selain adanya kebutuhan makam terpadu, juga merupakan pengembangan dari makam yang ada sebelumnya.

“Makam Sarimulya areanya kecil. Tapi setelah sejumlah pengembang membeli lahan untuk wajib fasum dan diberikan kepada Pemkot, jadinya bertambah luasnya, 20 Ha, ” kata Nazmudin.

Sekretaris Disperkimta Kota Tangsel Mukodas Syuhada juga mengatakan, mall TPU Sari Mulya untuk memenuhi kebutuhan pemakaman Kota Tangsel.

Ia menuturkan, mall pemakaman itu penting seiring banyaknya penduduk Tangsel tapi masih sempitnya lahan untuk memakamkan jenazah.

“Lahan semakin sempit sementara kebutuhan makam selalu berlanjut tanpa pernah putus. Caranya dengan seperti ini, satu makam untuk satu keluarga,” tambahnya.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie sangat mendukung adanya mal pemakaman. Katanya, hal ini bisa mempermudah pemakaman serta mengurangi kebutuhan lahan TPU di Tangsel. (Tra/Ihy/Red)