LEBAK – Diduga telah memalak dan membuli, seorang murid kelas 2 di SD Negeri 2 Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengalami trauma hingga tidak mau pergi sekolah.
Nurlita Rahmawati, orangtua siswa mengatakan dirinya tidak terima kalau anaknya dituduh telah melakukan pemalakan dan pembulian kepada siswa kelas 1.
BantenNews.co.id
Baca berita tanpa iklan, lebih cepat & nyaman lewat aplikasi Android.
“Pada hari Jumat kemarin anak saya dipanggil oleh Kepala Sekolah dan dituduh telah memalak dan membuli kelas 1. Anak saya dipaksa mengaku sampai anak saya mengalami trauma dan takut untuk berangkat ke sekolah,” kata Nurlita kepada awak media, Senin (15/9/2025).
Ia mengungkapkan, dirinya menyayangkan sikap pihak sekolah. Karena saat pemanggilan anaknya tersebut dirinya tidak ikut dilibatkan dalam pemanggilan anaknya.
“Seharusnya saya sebagai orangtua ya dipanggil, agar saya juga bisa mengetahui kronologis awalnya. Saya juga tidak percaya kalau anak saya melakukan perbuatan tersebut,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, setiap hari anaknya selalu dikasih bekal untuk jajan di sekolah, tapi dituduh memalak.
“Kalau ada pemanggilan, ya seharusnya pihak sekolah memanggil juga orangtua. Apalagi saat ini kan anak saya masih ujian tengah semester (UTS),” jelasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN 2 Selaraja, Oom Komariah menyampaikan, dirinya mendapatkan laporan tersebut dari gurunya serta orangtua pelapor sehingga memanggil siswa yang bersangkutan.
“Dalam pemanggilan anak didiknya, pihak sekolah sudah melakukan sesuai prosedur dan sama sekali tidak ada tekanan kepada anak. Saya tanya anaknya dengan baik-baik, dan tidak menghakimi,” ucap Oom.
Ia menjelaskan, bahkan dalam musyawarah, pihak sekolah melibatkan seluruh pihak, baik orangtua anak yang melaporkan, maupun orangtua anak yang dilaporkan.
“Nanti kita akan berencana akan ke rumah Bu Nurlita untuk melihat kondisi anaknya kenapa bisa sampai merasa trauma,” katanya.
Penulis: Sandi Sudrajat
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd