Beranda Pemerintahan Diguyur Rp45 Miliar Bankeu Pemprov, Walikota Cilegon : Masih Kurang

Diguyur Rp45 Miliar Bankeu Pemprov, Walikota Cilegon : Masih Kurang

Ilustrasi Bantuan Keuangan Provinsi. (google.com)

CILEGON – Pemkot Cilegon dipastikan akan mendapatkan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Banten senilai Rp45 miliar pada tahun 2020 ini. Bantuan dalam bentuk dana segar (fresh money) itu mengalami peningkatan sekira Rp5 miliar bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kendati berterima kasih atas bantuan tersebut, namun Walikota Cilegon, Edi Ariadi mengaku bahwa jumlah tersebut masih jauh dari keterbutuhan daerah.

“Sebesar apa pun saya harus bersyukur, supaya bisa nambah lagi, walau pun menurut saya masih kurang. Karena kan pajak kendaraan bermotor dari kita juga kan diambil provinsi, belum lagi cukai rokok dan sebagainya,” ujarnya usai melakukan pertemuan dengan Dede Rohana Putra dan Shinta Wishnu Wardhani, dua Anggota DPRD Banten dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Cilegon di ruang rapatnya, Kamis (12/3/2020).

Pertemuan itu juga turut membahas sejumlah persoalan di ruas jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Banten mulai dari banjir hingga kemacetan. Dijelaskan, dari nilai tambahan bantuan tersebut rencananya akan diperuntukkan daerah guna pembangunan drainase di ruas Jalan Lingkar Utara (JLU), proyek pengembangan jalan alternatif daerah sepanjang 12,6 kilometer.

“Rp5 miliar itu untuk melengkapi drainase Jalan Lingkar Utara. Jadi untuk (program) yang lain itu sudah ada dari bantuan keuangan juga. Karena ada juga tiga ruas (jalan di JLU) yang dari bantuan keuangan juga, plus Rp5 miliar ini untuk drainase,” katanya.

Sementara Anggota Komisi IV DPRD Banten, Dede Rohana Putra meminta agar besaran peningkatan Bankeu tersebut tidak dikeluhkan oleh Pemkot Cilegon. Mengingat dari bantuan itu setidaknya dapat membantu pemerintah daerah dalam menata JLU.

“Peningkatan (Bankeu) ini kan sudah cukup signifikan. Dan kita dorong agar untuk Jalan Lingkar Utara, karena di jalan itu kita sudah nitip supaya dijadikan industri padat karya. Ini adalah salah satu solusi untuk menekan angka pengangguran di Cilegon, karena industri padat karya akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Belum lagi nanti kan ada bantuan untuk program juga banyak (bantuan dari Pemprov),” katanya.

Di tempat yang sama Anggota Komisi V DPRD Banten Shinta Wishnu Wardhani berharap pesan-pesan dalam reses bersama eksekutif tersebut mampu sampai ke Pemprov Banten untuk ditindaklanjuti.

“Intinya memang Pemkot itu inginnya ada Bankeu yang lebih besar agar dana itu bisa untuk pembangunan di Cilegon, tapi kan untuk JLU itu butuh dana yang besar. Nah untuk bidang saya sendiri di Komisi V, keinginan Pemkot itu adanya upgrading skill dari lulusan SMK di Cilegon sehingga lebih kompeten dan bisa bersaing dengan SMK dari luar daerah,” katanya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini