Beranda Pariwisata Curug Pandawa, Destinasi Wisata Baru di Carita

Curug Pandawa, Destinasi Wisata Baru di Carita

Curug Pandawa di Pandeglang. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Curug Pandawa yang terletak di Kampung Kadu Betus, Desa Kawoyang, Kecamatan Carita bisa jadi pilihan alternatif wisatawan yang bosan dengan wisata itu-itu aja.

Menurut sedikit cerita rakyat, Curug Pandawa di wilayah Gunung Pangajaran, Desa Kawoyang itu diyakini pernah disinggahi kerjaan Pandawa sebelum ke Negeri Amartha atau Indraprastha di India.

Wisatawan yang ingin berkunjung bisa melalui jalan Raya Carita-Anyer tepatnya masuk dari Bengras menuju Desa Kawoyang singgah di Kampung Kadu Betus itu cukup ditempuh sekitar 6 KM, dan dilanjutkan dari Kadu Betus ke curug itu sekitar 3 KM. Untuk sampai  Curug Pandawa itu, dari Kampung Kadu Betus tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat, melainkan harus menggunakan roda dua atau jalan kaki dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 3 KM, karena jalannya hanya setapak berukuran sekitar lebar 2 meter melintas bukit perkebunan masyarakat dan hutan Gunung Pangajaran.

Spot ini, sangat cocok untuk wisatawan yang hobi menjelajahi hutan baik jalan kaki maupun menggunakan kendaraan trail (gastrak), karena kawasan menuju ke sana bukit yang dikelilingi hutan cocok dinikmati. Begitu juga tak ketinggalan untuk yang hobi selfie, menikmati renang di air yang benar-benar masih murni atau bersumber dari pegunungan, dan serodotan alami dapat dinikmati pula. Sebab, semua yang ada di sana tersedia secara alami.

Hanya saja memang saat ini belum banyak orang tahu, karena kawasan itu baru ditemukan beberapa bulan lalu, pada saat masyarakat mendengar dan banyak berkunjung ke Curug Putri. Sebab, lokasi Curug Pandawa tidak jauh jaraknya dengan Curug Putri yakni sekitar kurang lebih sekitar 250 meter saja. Jadi, jika wisatawan ke sana, bisa juga langsung ke Curug Putri.

Pengelola Curug Pandawa, Misri mengatakan, sebetulnya Curug Pandawa ini sudah dikenal oleh para wisatawan yang kerap berkunjung ke Curug Putri. Hanya saja namanya, kata dia, bukan Curug Pandawa, akan tetapi disebut Cadas Ngampar. Disebut Cadas Ngampar kata dia, karena ada batu cadas yang terhampar di area curug itu yang bisa digunakan serodotan.

“Sudah ada wisatawan yang berkunjung, tapi itu wisatawan yang berniat ke Curug Putri. Karena wisatawan mendengar ada yang baru, akhirnya pada penasaran ingin ke lokasi Curug Pandawa ini dengan berjalan kaki dari Curug Putri sekitar 250 meter. Mereka sih, taunya ini Cadas ngampar. Padahal menurut cerita terdahulu, ini dikenal Curug Pandawa,” ungkap Misri, Sabtu (4/8/2018).

Lanjut Misri, ada sekitar 40-50 orang yang sengaja berkunjung untuk berselfie dan berenang di area tersebut saat weekend.

“Kalau waktu pasca lebaran sih tamu yang ada mencapai 80 orang setiap harinya. Saya tidak memungut biaya, akan tetapi kalau dikasih saya ambil. Ya, kadang ada yang ngasih kadang tidak ada, kalau inginnya sih Rp5 ribu/orang,” harapnya.

Kasi Pemerintahan Desa Kawoyang, Alan Wari menyatakan sementara ini kawasan curug itu masih dikelola pemilik lahan (masyarakat). Tapi, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desanya, kata dia, ke depannya pihaknya bakal merencanakan Curug Pandawa itu dapat dikelola oleh Karang Taruna yang bekerja sama dengan Bumdes Kawoyang.

“Curug itu sebetulnya masih masuk kawasan Tahura, maka dari itu kami bakal mengkoordinasikan hal ini dengan pihak Tahura agar bisa dikelola dengan baik oleh Karang Taruna Desa yang bekerja sama dengan Bumdes. Dengan begitu, kami yakin perekonomian masyarakat disini semakin berkembang, karena pasti banyak wisatawan yang berkunjung,” tambahnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini