Beranda Advertorial Cahyani Dwi Rahayu, Raih Manfaat Luar Biasa dari Program JKN

Cahyani Dwi Rahayu, Raih Manfaat Luar Biasa dari Program JKN

Cahyani Dwi Rahayu.
Cahyani Dwi Rahayu.

SERANG – Cahyani Dwi Rahayu, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berusia 47 tahun, telah menjadi saksi nyata akan manfaat luar biasa dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Warga Rajeg Mulya Residen Tangerang, Provinsi Banten itu memiliki riwayat Unstable Angina Pectoris (UAP) dan Dyspesia. Ia telah merasakan dampak positif dari program ini sejak pertama kali diselenggarakan awal tahun 2014.

“Saya memang ada riwayat nyeri jantung pada bagian dada. Saya sudah sering sakit, dan beberapa kali dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Serang maupun di luar Kota Serang. Bahkan saya pernah dioperasi tulang belakang yang berbiaya cukup besar dan itu bayar menggunakan kartu JKN dari BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas 1, Cahyani telah menerima perlindungan dan pelayanan kesehatan yang sangat berharga. Sebagai bukti nyata, ia pernah menjalani operasi tulang belakang dengan biaya mencapai Rp75 juta untuk satu kali tindakan medis. Namun, berkat keikutsertaannya dalam program JKN-KIS BPJS Kesehatan, biaya operasi tersebut ditanggung sepenuhnya.

Cahyani mengungkapkan rasa syukurnya karena terbantu secara finansial dalam menghadapi cobaan kesehatan tersebut.

Pengalaman Cahyani dengan pelayanan kesehatan melalui program BPJS Kesehatan sangat positif. Ia merasakan BPJS Kesehatan memberikan layanan yang baik, ramah, dan berkualitas.

Pengalaman perawatan di Rumah Sakit Kencana Kota Serang juga terasa nyaman, mulai dari tenaga medis yang kompeten hingga makanan dan minuman yang disediakan juga tidak mengecewakan. Tidak terbayang kalau pelayanan yang bagus ini harus bayar pakai uang pribadi,” ujarnya.

Cahyani menggarisbawahi bahwa selama penggunaan kartu JKN BPJS Kesehatan, tidak pernah ia merasakan pelayanan buruk. Ia merasa terbantu secara finansial dan merasa aman karena dapat mengakses perawatan kesehatan tanpa perlu khawatir akan biaya.

Tak hanya dirinya, Cahyani juga telah mengajak anggota keluarganya untuk ikut serta dalam program BPJS Kesehatan ini. Baginya, manfaat dari program ini sangatlah luar biasa. Meskipun merasa puas dengan pelayanan yang diterima, Cahyani tetap memberikan harapan agar pelayanan BPJS Kesehatan terus ditingkatkan, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh peserta program ini.

Cahyani mendukung penuh kelanjutan program BPJS Kesehatan ini dan mengajak semua orang yang belum terdaftar untuk bergabung. Baginya, program JKN KIS adalah anugerah yang tak boleh dilupakan, karena telah membantu banyak individu yang menghadapi kesulitan finansial dalam hal kesehatan. Cahyani menegaskan bahwa program ini layak untuk dijalankan dan diapresiasi oleh semua lapisan masyarakat.

“Harapannya untuk pelayanan BPJS Kesehatan agar terus ditingkatkan hingga menjadi paripurna meskipun saya sudah mendapatkan pelayanannya sudah bagus. Sehingga pelayanan yang baik ini dapat dirasakan oleh seluruh peserta BPJS Kesehatan lainnya,” ujarnya.

Unstable Angina Pectoris (UAP) atau disebut juga angina pectoris tidak stabil yaitu bila nyeri timbul untuk pertama kali, sakit dada yang tiba-tiba terasa pada waktu istirahat atau aktivitas minimal yang terjadi lebih berat secara mendadak atau bila angina pectoris sudah ada sebelumnya namun menjadi lebih berat.

Adapun faktor resiko dari penyakit angina pectoris ini dibagi menjadi dua jenis, faktor resiko yang dapat diubah dan faktor resiko yang tidak dapat diubah. Faktor resiko yang dapat diubah meliputi diet (hiperlipidemia), rokok, hipertensi, stress, obesitas, kurang aktifitas dan diabetes mellitus sedangkan faktor resiko yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin dan keturunan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah angina pectoris antara lain dengan berhenti merokok, menurunkan berat badan jika mengalami obesitas, mengkonsumsi vitamin yang cukup, makanan rendah lemak, rendah garam dan tinggi serat, istirahat yang cukup, hidnari stress dan belajar teknik relaksasi melalui teknis nafas dalam, serta lakukan aktifitas sesuai kemampuan dan anjuran dokter. ***

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini