Beranda Bisnis Cadangan Emas Habis, PT Cibaliung Sumber Daya Bakal PHK Ratusan Karyawan

Cadangan Emas Habis, PT Cibaliung Sumber Daya Bakal PHK Ratusan Karyawan

Aktivitas penambangan PT Cibaliung Sumber Daya di Blok Cikoneng. (Foto istimewa)

PANDEGLANG – Anak Perusahaan Aneka Tambang (Antam), PT Cibaliung Sumber Daya (CSD) rencananya akan memberhentikan ratusan karyawannya. Hal itu dikarenakan cadangan emas yang sudah habis ditambang.

Human Capital, Coorporat Sosial Responsibility, Generan Affair dan Security Manager PT. CSD, Gemi Sesariana mengatakan, pemutusan kerja yang rencananya akan dilakukan terhadap ratusan karyawannya bukan karena dampak Covid-19, akan tetapi lebih pada cadangan emas yang sudah habis.

Kata dia, sejauh ini PT CSD sudah memaksimalkan metode underground yang sudah ada di block Cikoneng dan Cibitung, perusahaan akan melakukan step down tenaga kerja yang akan dimulai pada April hingga Agustus 2020 dimulai dengan pengurangan tenaga kerja outsourcing hingga tenaga kerja tetap sampai tahap penutupan tambang.

“Pengurangan karyawan ini tidak ada kaitannya dengan wabah Covid-19 tetapi karena sudah habisnya cadangan emas kami. Pengurangan karyawan akan dilakukan secara bertahap,” kata Gemi, Rabu (22/7/2020).

Ia menjelaskan, karyawan yang pertama akan dilakukan pemutusan hubungan kerja adalah karyawan yang menambang dengan metode underground. Sebab, aktivitas yang pertama kali akan dihentikan adalah aktivitas tambang underground.

“Jadi CSD memang usia tambang sudah ke akhir.  Cadangan sudah habis, berhenti tidak eksplorasi lagi,” jelasnya.

Ia melanjutkan, setelah penutupan aktivitas underground hal yang akan dilakukan selanjutnya yakni pembersihan cadangan emas dipermukaan. Cadangan tersebut akan diambil menggunakan metode open pit atau tambang terbuka.

“Karena aktifitas penambangan akan berakhir di Agustus artinya banyak karyawan yang akan di-PGK. Sebagian akan diberhentikan pada Agustus 2021 dan harus selesai penambangan, pengelohan lalu masuk pasca tambang yakni pemulihan, penanaman kembali serta pembongkaran aset,” lanjutnya.

Gemi mengaku rencana pemutusan kerja sudah disosialisasikan sejak Januari hingga Februari 2020 kemarin pada semua karyawan dan semua karyawan mengerti akan hal itu.

“Karyawan organik kami ada 300 orang sisanya outsourcing dan kontraktor. Total karyawan sekitar 650 orang. Karyawan dominasi oleh warga Pandeglang dengan perbandingan sekitar 90 warga lokal dan 10 persen luar Pandeglang,” ujarnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini