Beranda Budaya Budayawan Ini Beberkan ‘Dosa Besar’ Surya Paloh Majukan Anies Jadi Capres di...

Budayawan Ini Beberkan ‘Dosa Besar’ Surya Paloh Majukan Anies Jadi Capres di Pemilu 2024

Anies Baswedan - foto istimewa Instagram

SERANG – Rumor putri Presiden RI ketiga Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid akan menjadi pasangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mulai santer.

Meski begitu, Yenny menampiknya dengan pernyataan menohok. Dalam sebuah video yang beredar, Yenny mengatakan bahwa pencalonan Anies Baswedan sendiri belum jelas. Pernyataan tersebut disambut positif Budayawan Mohammad Sobary atau yang biasa dikenal Kang Sobary.

“Jadi pertanyaan Ning Yenny tadi mirip dengan pertanyaan ku iya tah? Loh emang dia jadi (nyalon presiden)?” ungkap Kang Sobary melalui kanal Youtube Cokro TV yang diunggah, Selasa (11/7/2023).

Menurutnya, pencalonan Anies Baswedan merupakan kesalahan yang dilakukan Surya Paloh sebagai partai pengusung dari awal.

Dari segi background yang dimiliki Surya Paloh menurutnya mencukupi jika dia maju pencalonan presiden sejak awal.

“Karena salahnya Bang Surya itu, dari awal gue udah bilang, kenapa orang yang dari sudut tampilan boleh dari sudut tinggi mencukupi, dari kedahsyatan face,” katanya.

Kang Sobary juga mengatakan, dosa Surya Paloh merupakan dosa kepada dirinya sendiri. Alih-alih mengajukan nama dirinya, Surya Paloh malah memilih orang lain.

“Dosanya Bang Surya ialah dosa kepada diri sendiri, kenapa nggak maju sendiri, kok mengajukan orang?” lanjutnya.

Melihat elektabilitas Anies yang saat ini semakin menurun, menurutnya pegusungan Mantan Mendikbud itu sebagai capres oleh Nasdem merupakan kekeliruan yang dilakukan Surya Paloh.

“Udah dinaikkan pesawat sana sini, orangnya naik tapi daya angkutnya kagak, ya itu elektabilitasnya itu malah nurun. Orangnya naik, elektabilitasnya nurun. Itu kekeliruan Bang Surya. Andai kata dulu Bang Surya yang naik, Rakyat Aceh geger,” ungkapnya.

Menurutnya, Surya Paloh saat ini hanya menunggangi kuda yang dikekang. Dia bahkan tidak bisa memanfaatkan nama besarnya di tanah kelahirannya.

“You are riding a wrong horse (Anda menunggani kuda yang salah/ membuat keputusan yang salah), ya di sini aja tempat-tempatnya,” katanya.

(Red/suara.com)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News