Beranda Pendidikan Begini Perkembangan Kasus 4 SD dan Kantor Desa Terdampak Proyek Tol Serpan

Begini Perkembangan Kasus 4 SD dan Kantor Desa Terdampak Proyek Tol Serpan

Proses Pembangunan SD Negeri Cilayangguha Kecamatan Cikeusal. Foto: Nindia/BantenNews.co.id

KAB. SERANG – Tanah pengganti untuk bangunan Sekolah dasar (SD) Negeri Cipete di Kecamatan Kragilan yang terdampak pembangunan Tol Serang-Panimbang (Serpan) rencananya akan mulai dilelang pada Januari 2022 mendatang.

Sementara untuk lokasi baru tanah pengganti SD Negeri Inpres di Kecamatan Cikeusal masih dalam tahap menunggu surat pernyataan dari pemilik tanah.

Sekadar diketahui, ada terdapat empat sekolah dan satu gedung kantor desa yang terdampak pembangunan Tol Serpan. Empat sekolah tersebut adalah SD Negeri Inpres, SD Negeri Cilayangguha, SD Negeri Seba yang ketiganya berada di Kecamatan Cikeusal, dan SD Negeri Cipete yang berada di Kecamatan Kragilan. Satu kantor desa itu adalah Kantor Desa Cikeusal di Kecamatan Cikeusal.

“Untuk SD Negeri Cipete dalam waktu dekat mau dilelang sama USP, terakhir infonya Januari. Kalau yang SD Negeri Inpres Cikeusal lokasinya dipindah, sebrang persis kan di depan yang lokasi lama ada jalan tuh nah sebrang jalan provinsi itu. Udah sempat survei juga sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang untuk yang SD Inpres,” jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Serpan, Temmy Saputra kepada BantenNews.co.id ketika dikonfirmasi pada Kamis (30/12/2021).

Sebelumnya beberapa rekomendasi untuk tanah pengganti SD Negeri Inpres Cikeusal telah dicetuskan namun dikarenakan beberapa faktor yang tidak memenuhi ketentuan yakni diantaranya permukaan tanah yang kurang stabil dan diketahui dari lokasi terakhir yang sudah ditentukan harus batal dikarenakan tak ada akses untuk menuju lokasi yang baru. Maka itu Pemkab Serang bersama pihak Tol Serpan melakukan kajian kembali untuk menentukan lokasi yang baru.

“Yang penting sekarang ada surat pernyataan dulu dari pemilik tanah. Jangan sampai nanti kita udah ngukur kayak kemarin, udah dinilai enggak tahunya ditolak untuk aksesnya. Surat pernyataannya saya belum terima sampai sekarang, nanti kalau surat pernyataannya sudah diterima nanti diubah SK Bupatinya terus kita baru ngurus permohonan pengukurannya,” tandas Temmy.

Untuk relokasi SD Negeri Cipete Kragilan, Temmy menyebutkan lokasinya berada tak jauh dari lokasi sekolah lama dan untuk rencana pembangunannya, pihaknya masih belum mengetahui.

“Iya di sebrang jembatan (lokasi lahan baru-red). Ya SD Negeri Cipete nunggu dilelang dulu sama USP, kalau urusan konstruksi kan tanggungjawabnya USP bukan di kita PPK,” kata Temmy.

Terkait tanah pengganti untuk Kantor Desa Cikeusal, Kecamatan Cikeusal yang juga terdampak proyek pembangunan tol tersebut, dikatakan Temmy hal itu masih menunggu surat izin rekomendasi yang ditujukan terhadap Gubernur Banten Wahidin Halim.

“Kalau untuk kantor desa masih nunggu surat dari ibu Bupati Serang. Surat ke bapak Gubernur Banten terkait izin rekomendasi tanah pengganti kantor desa. Kalau surat udah keluar ya tinggal nanti provinsi yang ke lapangan langsung mengkaji. Karena usulan (usulan tanah pengganti-red) tetap dari desa, nanti dikaji oleh provinsi layak atau enggak di situ nantinya,” imbuh Temmy.

Sementara itu untuk dua sekolah lainnya di Kecamatan Cikeusal yang terdampak Tol Serpan yaitu SD Negeri Cilayangguha pembangunannya saat ini sudah mencapai sekitar 95 persen kemudian untuk SD Negeri Seba sudah selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan. “Untuk Seba ya tergantung dari Dindikbud, kalau sudah serah terima dari USP ke DPUPR, DPUPR ke Dindikbud ya silakan dipakai. Yang penting harus ada serah terima dulu atau izinlah minimal izin pemakaian,” kata Temmy.

(Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News