Beranda » Semangat Pelaku UMKM di Tengah Pandemi

Semangat Pelaku UMKM di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi sektor ekonomi khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Banten sangat terpukul dan terpuruk. Namun kondisi tersebut tak menyurutkan semangat sejumlah pelaku UMKM produk olahan melinjo di Kampung Gulacir Desa Sukabares, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Produk mereka menjadi lebih variatif. Selain memproduksi emping melinjo yang menjadi ciri khas kampung tersebut, mereka juga memproduksi kripik kulit melinjo.

Untuk memasarkan produknya, mereka dibantu oleh para mahasiswa UNSERA yang tengah melaksanakan KKM di kampung tersebut. Mereka yang tergabung dalam kelompok 39 turut membantu para pelaku usaha emping melinjo untuk melakukan inovasi di tengah pandemi. Para mahasiswa mengajak mereka untuk kreatif mengolah melinjo jadi olahan makanan ringan lainnya, seperti kripik kulit melinjo.

Sebelum mahasiswa UNSERA datang, pelaku UMKM di kampung tersebut hanya memproduksi emping melinjo. Kemudian mereka mendistribusikanya ke pasar-pasar tradisional di daerah Serang raya. Kini setelah mendapat workshop dari para mahasiswa, produk usaha mereka menjadi lebih luas dan bertambah.

Alifa Hudaeri Ketua Kelompok 39 KKM UNSERA mengatakan para pelaku usaha melinjo mereka jadi lebih variatif. Kemudian pelaku usaha melinjo mulai memanfaatkan media sosial seperti Facebook, instagram, whatsaap dan medsos lainnya untuk memasarkan produk olahan melinjo ke pasar yang lebih luas.

“Ke depan nya produk ini dilanjutkan produksi nya oleh masyarakat, kita hanya membantu pemasaran. Contoh modal, produksi, sama keuntungan ditanggung masyarakat. Kita hanya membantu memasarkan produk nya dengan cara masarin ke pasar online,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Ia berharap kepada masyarakat bisa produktif dalam membuat kripik kulit melinjo dan para pelaku UMKM terus tumbuh. Kemudian suatu saat masyarakat dapat memasarkan produknya dengan mandiri ke pasar online tanpa harus dibantu oleh pihak lain agar lebih mudah dan praktis.

“Semoga apa yang telah kita bagikan bisa bermanfaat untuk masyarakat kampung Gulacir baik dari segi ekonomi bisa menambah dan bisa menjadikan contoh untuk kampung – kampung lainnya,” ucapnya.

Hingga saat ini pemerintah daerah dan sektor swasta saat ini terus berupaya untuk membantu pelaku UMKM untuk bisa bangkit setelah diterpa badai Covid-19 yang meluluhlantakkan mayoritas pelaku usaha.
Salah satu yang digeber adalah dukungan UMKM melalui strategi digitalisasi. Karena dengan memanfaatkan teknologi digital, pangsa pasar UMKM semakin luas dan aktivitas perdagangannya bisa tercatat dengan baik. Digitalisasi selain bisa memperlebar pangsa pasar juga mampu memberikan efek yang positif bagi efisiensi UMKM.

Oleh sebab itu di zaman yang serba canggih seperti saat ini UMKM hingga industri perlu menyesuaikan proses bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi. Karena pengguna gadget yang terus tumbuh di wilayah Banten, dimana mayoritas dari kalangan milenial menjadi pasar yang menjanjikan untuk menjajakan produk unggulannya.
Dalam sebuah jumpa pers di beberapa media, Gubernur Bank Indonesia Perry Warijo telah menjelaskan transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh tinggi di Indonesia.

“Nilai transaksi e-commerce pada kuartal I dan II 2021 meningkat 63,36 persen (yoy) menjadi Rp186,75 triliun, dan diproyeksikan meningkat 48,4 persen(yoy) mencapai Rp395 triliun untuk keseluruhan tahun 2021,” jelas Perry dalam dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis, (23/7/2021).

Perry pun mengatakan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada kuartal I dan II 2021 meningkat 41,01 persen (yoy) mencapai Rp132,03 triliun, dan diproyeksikan tumbuh 35,7 persen (yoy) mencapai Rp278 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.

Sementara itu, transaksi perbankan digital pada kuartal I dan II 2021 meningkat 39,39 persen (yoy) menjadi Rp17.901,76 triliun, dan diproyeksikan meningkat 30,1 persen (yoy) mencapai Rp35.600 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.

“Bank Indonesia mendorong percepatan digitalisasi sistem pembayaran untuk akselerasi ekonomi keuangan digital dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

By Adef

(***)

Bagikan Artikel Ini