Beranda » Kereligiusan Resi Mandawya pada Epos Mahabharata

Kereligiusan Resi Mandawya pada Epos Mahabharata

Mahabharata merupakan karya sastra dari India yang pengaruhnya terkenal luas di Seluruh Nusantara dan juga Asia Tenggara saat ini. Mahabharata masuk pertama kali ke Indonesia pada abad pertama Masehi bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Melalui kisah Epos yang menarik di dalamnya, masyarakat Jawa kuno mulai mengenal agama dan budaya India. Mahabharata juga diduga menjadi role model kerajaan Hindu pertama di Indonesia, Kerajaan Kutai. Cerita Mahabharata tidak hanya berupa kisah kepahlawanan, namun juga kereligiusan pada Resi-resi yang ada di dalam ceritanya.
Kata dasar religious adalah religi yang berasal dari bahasa asing religion sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan akan adanya sesuatu kekuatan kodrati di atas manusia. Sedangkan religious berasal dari kata religious yang berarti sifat religi yang melekat pada diri seseorang (Thontowi, 2012).
Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain (Suparlan, 2010). Jika dikaitkan dengan Epos Mahabharata tentunya kita dapat menemukan kereligiusan pada resi-resi yang ada didalam ceritanya. Salah satunya pada Resi Mandawya, seorang resi yang telah memperoleh kekuatan jiwa dan menguasai pengetahuan tentang kitab-kitab suci.
Ia mengisi hari-harinya dengan bertapa dan melaksanakan kebajikan-kebajikan sesuai ajaran suci. (Mahabharata:bab 8)
Hal ini tentu saja dapat membentuk karakter religius bagi para pembaca cerita Mahabharata. Kereligiusan tersebut dapat dipergunakan dalam pendidikan untuk membentuk karakter religius dengan pembentukan kebiasaan yang baik dan meninggalkan yang buruk melalui bimbingan, latihan dan kerja keras.
Pembentukan kebiasaan tersebut akan menjadi sebuah karakter seseorang. Maka karakter yang kuat biasanya dibentuk oleh penanaman nilai yang menekankan tentang baik dan buruk.
Pada kehidupan sehari-sehari tentunya kita sebagai manusia dapat mencontoh kereligiusan Resi Mandawya dengan sikap positifnya percaya dan takwa pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Saling menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda supaya kerukunan dapat terwujud.
Kereligiusan Resi Mandawya dirasakan sangat penting oleh kita sebagai manusia yang hidup di bumi karena dapat menumbuhkan iman dan memberi dorongan,arah dalam bertingkah laku. Nilai-nilai religius juga berperan dalam memberi motivasi dan membimbing seseorang untuk melakukan perbuatan yang baik.
Bagikan Artikel Ini