Author: Nadine Zuliani

Bahan Pokok Naik Jelang Idul Adha di Pasar Ciruas

Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. Pedagang dan pembeli sama-sama merasakan dampak dari lonjakan harga yang terjadi dalam sepekan terakhir. Harga beras di Pasar Ciruas kini mencapai Rp18000 per kilogram, naik dari sebelumnya sekitar Rp15000. “Kenaikan ini sudah biasa menjelang Idul Adha, apalagi banyak warga yang mulai mencari sembako seperti beras, kenaikan harga sembako ini sudah biasa terjadi setiap tahunnya karena seringkali terjadi menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Adha karena peningkatan permintaan” ujar pak hamim salah satu pedagang sembako beras di Pasar Ciruas. Sementara itu, para pembeli mengaku mulai mengurangi jumlah belanja karena harga yang melonjak. Sedangkan beras kebutuhan sehari-hari, “Biasanya saya beli 1 kilogram beras sekarang cuma setengah. Mahal sekali, padahal belum lebaran,” Kata warga ciruas Menurut pengelola pasar, kenaikan disebabkan oleh tingginya permintaan dan distribusi yang sedikit tersendat dari wilayah pemasok. Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan disebut tengah memantau situasi harga serta mempertimbangkan langkah operasi pasar bila lonjakan terus berlanjut. Idul Adha tahun ini diperkirakan jatuh pada 06 Juni 2025. Masyarakat diimbau untuk berbelanja secara bijak dan tidak melakukan penimbunan barang.

Ramainya Pedagang Hewan Kurban Menjelang Hari Raya Idul Adha di Kawasan Pasar Rau Kota Serang, Banten

Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana di kawasan Pasar Rau, Kota Serang, Banten, semakin ramai dengan kehadiran para pedagang hewan kurban. Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang Kampus Serang Prodi Akuntansi melakukan wawancara langsung dengan salah satu pedagang hewan kurban di pasar ini, yaitu Bapak Supriyanto, yang telah menjalankan usaha penjualan hewan kurban selama lima tahun terakhir. Bapak Supriyanto menjelaskan bahwa jenis hewan kurban yang dijual di Pasar Rau cukup beragam, meliputi sapi, kerbau, kambing, dan domba. Hewan-hewan tersebut dibawa langsung dari kampung halamannya di daerah Magetan, Jawa Timur, sehingga kualitasnya terjaga dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin berkurban. Harga jual hewan kurban bervariasi tergantung jenis dan ukuran hewan. Untuk kambing dan domba, harga per ekor berkisar antara 3 hingga 5 juta rupiah. Sedangkan untuk sapi dan kerbau, harga yang ditawarkan lebih tinggi, yakni antara 30 sampai 50 juta rupiah per ekor. Harga ini dinilai cukup mampu bersaing mengingat kualitas hewan yang dijual. Menurut Bapak Supriyanto, peningkatan permintaan hewan kurban di Pasar Rau biasanya mulai terlihat sejak beberapa minggu sebelum Hari Raya Idul Adha. Masyarakat dari berbagai daerah datang untuk memilih hewan kurban yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Hal ini menjadikan pasar sebagai pusat transaksi hewan kurban yang sangat ramai dikunjungi. Suasana Pasar Rau yang ramai ini tidak hanya menunjukkan aktivitas ekonomi yang meningkat, tetapi juga mencerminkan tradisi dan semangat keagamaan yang kuat di masyarakat. Penjualan hewan kurban menjadi salah satu momen penting yang mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan antarwarga. Dengan pengalaman yang sudah berjalan selama lima tahun, Bapak Sufriyanto berharap usahanya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah kurban dengan lancar.

Kegiatan PMKM di UMKM Aneka Kerupuk Fajar Putra yang Bertema “Pengenalan PPN Bagi Pelaku UMKM” yang Dilakukan Oleh Mahasiswa Universitas Pamulang Kampus Serang

Pada tanggal 02 Mei 2025 Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang Kampus Serang melaksanakan kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) di UMKM Aneka Kerupuk Fajar Putra, yang berlokasi di Kp. Pantogan, Taktakan, Serang, Banten. Didampingi oleh Dosen pembimbing kegiatan, yaitu Ibu Listia Aulia Indy, S.Ak., M.Ak. dan Ibu Lamsah, S.E., M.M. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem perpajakan Indonesia yang berperan besar dalam mendukung pembangunan nasional. Namun, masih banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang belum memahami sepenuhnya kewajiban dan manfaat PPN bagi keberlanjutan usaha mereka. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa melaksanakan program pengabdian masyarakat di UMKM Aneka Kerupuk Fajar Putra dengan fokus utama pada edukasi dan pendampingan terkait pengenalan serta penerapan PPN. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan penyuluhan interaktif mengenai dasar-dasar perpajakan, khususnya PPN, mulai dari pengertian, manfaat, hingga prosedur pendaftaran sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Melalui presentasi dan diskusi, mahasiswa membantu pelaku UMKM memahami pentingnya PPN tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan negara dan peningkatan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka. Selain itu, diberikan pelatihan teknis mengenai cara menghitung, menyetor, dan melaporkan PPN. Program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman dan kepatuhan pajak di kalangan UMKM, tetapi juga memperkuat tata kelola usaha agar lebih siap bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dengan adanya pengabdian ini, diharapkan UMKM Aneka Kerupuk Fajar Putra dapat menjadi contoh pelaku usaha yang taat pajak, berdaya saing, dan turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional. Edukasi dan pendampingan berkelanjutan menjadi kunci agar UMKM semakin sadar akan pentingnya PPN dan mampu menjalankan kewajibannya dengan baik demi keberlanjutan usaha mereka di masa depan.