Negara Republik Indonesia dengan Ideologi Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia yang telah menjadi landasan prinsip kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sejak kemerdekaan Indonesia. Ideologi Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi ciri khas Indonesia, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Namun, dalam era globalisasi saat ini, ideologi Pancasila dihadapkan pada berbagai tantangan yang perlu dihadapi dengan bijak. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Di satu sisi, globalisasi memperluas ruang lingkup kerja sama ekonomi, budaya, dan politik antar bangsa. Namun, di sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh negatif seperti liberalisme ekonomi yang dapat mengancam keutuhan nilai-nilai Pancasila. Dalam menghadapi tantangan globalisasi, penting bagi generasi muda sebagai penerus bangsa untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh implementasi nilai Pancasila dalam era globalisasi adalah dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam kerja sama internasional. Hal ini penting untuk menjaga keberagaman budaya dan agama di Indonesia. Selain itu, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan juga menjadi kunci dalam menghadapi globalisasi. Partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan negara perlu ditingkatkan agar kebijakan yang diambil dapat mencerminkan kepentingan masyarakat luas. Secara keseluruhan, ideologi Pancasila tetap relevan dan memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan globalisasi. Dengan memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, generasi muda Indonesia dapat menjaga keberagaman, persatuan, dan keadilan dalam era globalisasi. Beberapa alasan mengapa Pancasila masih relevan – Mengakomodasi Perbedaan Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan dalam keberagaman, sehingga dapat membantu menjaga harmoni sosial dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaya saing di era globalisasi. – Memperkuat Kesatuan dan Kedaulatan Bangsa Pancasila bertujuan untuk memperkuat kesatuan dan kedaulatan bangsa, sehingga dapat membantu Indonesia mempertahankan integritas dan merespon dinamika global dengan baik. – Membangun Etika dan Moral Pancasila mengajarkan pentingnya etika dan moral dalam kehidupan sosial, sehingga dapat membantu Indonesia menghadapi era globalisasi dengan bijaksana dan menghindari degradasi nilai-nilai kemanusiaan. -Menghasilkan Inovasi dan Pembangunan Pancasila menginspirasi generasi muda Indonesia untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan negara, sehingga dapat membantu Indonesia menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kepedulian sosial. – Menjaga Identitas Bangsa Pancasila dapat menjadi landasan untuk mempertahankan identitas budaya bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi yang dapat membawa pengaruh asing. – Mendorong Kesetaraan dan Keadilan Pancasila mengutamakan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara Indonesia, sehingga dapat membantu menciptakan masyarakat yang adil dan beradab. Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi pedoman yang berharga bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi era globalisasi yang kompleks ini. Penulis : Asep Solihin Dosen pengampu : Jaka Maulana S.A.P., M.A.P.
Budaya politik adalah sikap, nilai, keyakinan, dan orientasi masyarakat terhadap sistem politik serta pemerintahannya. Ini mencerminkan bagaimana individu atau kelompok memahami, merespons, dan berpartisipasi dalam aktivitas politik. Secara umum, budaya politik terbagi menjadi tiga jenis pertama budaya politik parokial yaitu masyarakat cenderung tidak peduli terhadap politik karena merasa tidak berpengaruh dalam sistem pemerintahan. Kedua budaya politik subjek yaitu masyarakat memahami keberadaan sistem politik tetapi hanya berperan sebagai penerima kebijakan tanpa banyak keterlibatan. Ketiga budaya politik partisipatif yaitu warga aktif dalam politik, mengikuti kebijakan, berpartisipasi dalam pemilu, dan memberikan kritik serta masukan terhadap pemerintah. Di Indonesia budaya politik sangat dinamis dan beragam, dipengaruhi oleh sejarah, sosial, ekonomi, serta perkembangan demokrasi. Beberapa karakteristik utama budaya politik di Indonesia seperti pluralisme politik, Indonesia memiliki sistem politik yang kompleks dengan banyak partai politik yang mewakili berbagai ideologi dan kepentingan. Partisipasi politik masyarakat juga cukup aktif, baik melalui pemilu maupun melalui gerakan sosial. Budaya politik Indonesia masih dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisional seperti patronase dan hubungan kekeluargaan. Banyak pemimpin politik yang berasal dari keluarga atau kelompok tertentu yang memiliki pengaruh kuat. Sejak reformasi tahun 1998, Indonesia telah mengalami perubahan besar dalam sistem politiknya, dengan demokrasi yang semakin terbuka dan masyarakat yang lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah. Media sosial memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik dan meningkatkan partisipasi politik. Kampanye politik sering dilakukan melalui platform digital untuk menjangkau pemilih yang lebih luas. Meski demokrasi terus berkembang, Indonesia masih menghadapi tantangan seperti korupsi, politik uang, serta politik identitas yang kadang dapat memecah belah masyarakat. Indonesia terus beradaptasi dengan perubahan zaman, dan budaya politiknya tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan demokrasi. Sebagai warga negara indonesia dalam hal budaya politik sebaiknya didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, kesadaran sosial, dan partisipasi aktif, kritis dan berpikir rasional dalam memahami kebijakan pemerintah, program partai politik, serta isu-isu yang sedang berkembang dengan pendekatan yang kritis dan berbasis data. Hindari menerima informasi begitu saja tanpa verifikasi. Aktif berpartisipasi dalam menggunakan hak pilih secara bijak, mengikuti diskusi politik dengan sehat, serta berkontribusi dalam perubahan sosial melalui kegiatan organisasi, komunitas, atau aksi sosial. Menjunjung nilai demokrasi mendukung kebebasan berpendapat, menghargai perbedaan, dan tetap menjaga persatuan meskipun memiliki pandangan politik yang berbeda. Menghindari politik identitas yang memecah belah tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu politik yang mengadu domba, terutama yang berbasis suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Menolak praktik korupsi dan politik uang mendukung pemerintahan yang bersih dan transparan, serta tidak terlibat dalam praktik politik uang atau manipulasi pemilu. Menggunakan media sosial dengan bijak tidak menyebarkan hoaks, menjaga etika dalam berdiskusi, dan menggunakan platform digital sebagai sarana edukasi politik yang konstruktif. Sikap yang sehat terhadap budaya politik tidak hanya berdampak bagi diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat secara luas. Memahami budaya politik itu penting karena bisa membentuk cara kita melihat sistem pemerintahan, kebijakan, dan peran warga negara dalam kehidupan berpolitik. Budaya politik mencakup nilai, norma, dan keyakinan yang memengaruhi cara masyarakat berinteraksi dengan politik. Dengan memahami budaya politik, kita bisa lebih mengerti bagaimana keputusan politik dibuat dan bagaimana kita bisa berpartisipasi secara aktif. Ketika kita memiliki wawasan politik yang kuat, kita tidak mudah terpengaruh oleh propaganda atau informasi yang menyesatkan. Kesadaran politik yang baik akan membuat masyarakat lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah dan mendorong partisipasi aktif dalam pemilu atau diskusi politik. Setiap negara atau kelompok bisa memiliki budaya politik yang berbeda. Memahaminya membantu kita menghargai perspektif lain dan berdiskusi dengan lebih bijak.Dengan memahami budaya politik, kita tidak hanya menjadi pemilih yang lebih cerdas tetapi juga warga negara yang lebih bertanggung jawab. Penulis: Asep Solihin Dosen Pengampu: Angga Rosidin, S.I.P, M. A.P Kaprodi: Zakaria Habib AL-ra’zie, S. I.P, M. Sos (Program Studi Administrasi Negara, Universitas Pamulang Serang).