Serang — Taman Bacaan Masyarakat (TBM) BSB Libels terus berupaya menghadirkan ruang belajar yang inklusif bagi anak-anak di lingkungan Perumahan Bumi Serang Baru, Kota Serang. Keberadaan TBM ini dinilai sangat membantu meningkatkan kemampuan literasi anak-anak, khususnya dalam membangun kebiasaan membaca sejak dini melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan dan mudah diakses. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Alliefyah dan hani sebagai mahasiswa dari jurusan ilmu perpustakaan dan informasi islam UIN Banten, TBM BSB Libels menjadi ruang belajar nonformal yang aktif dan ramah anak. Selama kegiatan berlangsung, penulis turut mengikuti aktivitas membaca serta berinteraksi langsung dengan anak-anak binaan TBM. Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan literasi yang diselenggarakan. TBM BSB Libels berdiri pada 31 Agustus 2019 berangkat dari keprihatinan para penggagasnya terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar yang masih mengalami kesulitan membaca. Awalnya, kegiatan dilakukan secara sederhana dengan mengajak anak-anak berbincang sambil membaca buku. Dari kegiatan tersebut diketahui bahwa sejumlah anak tingkat sekolah dasar belum lancar membaca, sehingga kehadiran TBM menjadi solusi awal untuk meningkatkan kemampuan literasi mereka. Nama “Libels” diambil dari lokasi awal TBM yang berada di RW 15 (Lima Belas) Perumahan Bumi Serang Baru. Meski sempat berpindah tempat, TBM ini tetap berjalan secara mandiri tanpa dukungan tetap dari instansi tertentu. Saat ini, ketua TBM adalah kak Verita dan pengelolaan TBM dijalankan oleh Umi Heni bersama relawan dengan semangat swadaya. TBM BSB Libels hadir dengan suasana sederhana, buku-buku ditata apa adanya dan anak-anak membaca secara lesehan, baik di dalam maupun luar ruangan. Selain koleksi bacaan, TBM ini juga menyediakan berbagai media belajar seperti mainan edukatif dan alat musik gamelan yang dimanfaatkan sebagai sarana pendukung pembelajaran literasi dan kreativitas.Kegiatan literasi di TBM BSB Libels tidak hanya berfokus pada membaca dan menulis. Anak-anak juga diajak mengikuti kegiatan menggambar, mewarnai, bermain musik, menari, hingga latihan seni tradisional. Pendekatan ini membuat anak-anak lebih nyaman dan perlahan meningkatkan minat baca serta kemampuan memahami bacaan. Pengelola TBM BSB Libels menilai kegiatan seni dan permainan menjadi pintu masuk yang efektif untuk menumbuhkan literasi. Setelah anak-anak merasa senang dan percaya diri, kegiatan membaca dilakukan secara bertahap. Cara ini dinilai mampu membantu anak-anak yang sebelumnya kurang tertarik membaca menjadi lebih terbiasa berinteraksi dengan buku. Selain sebagai ruang belajar, TBM BSB Libels juga berperan sebagai ruang sosial yang aman bagi anak-anak. TBM kerap mengadakan kegiatan edukasi tentang perlindungan anak serta menjadi tempat pendampingan bagi anak-anak yang membutuhkan dukungan psikososial. Keberadaan TBM ini turut membantu membentuk lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan literasi anak secara menyeluruh. Partisipasi masyarakat menjadi bagian penting dalam keberlangsungan TBM. Meski pada awalnya tidak mudah membangun keterlibatan warga, dukungan perlahan tumbuh seiring dengan terlihatnya dampak positif, terutama meningkatnya kebiasaan membaca dan sikap belajar anak-anak. Di balik aktivitas yang berjalan, TBM BSB Libels masih menghadapi berbagai tantangan, terutama keterbatasan dana, relawan, dan sarana. Meski demikian, pengelola tetap berkomitmen menjaga TBM agar terus berjalan dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan literasi anak-anak di lingkungan Bumi Serang Baru.