SERANG – Pemkot Serang diminta transparan dalam anggaran bantuan sembako pada prigram Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk warga terdampak corona. Hal ini menyusul beredarnya informasi bahwa bantuan sembako dari Pemkot Serang yang diterima warga tidak sesuai dengan alokasi anggaran. Dalam pagu anggaran, paket sembako senilai Rp200 ribu. Namun sembako yang diterima warga hanya berupa beras 10kg, 14 bungkus mie instant, dan 2 kaleng sarden yang harganya ditaksir harganya jauh dari Rp200 ribu.
‘Pemkot harus transparan , penggunaan anggaran bantuan harus sesuai dengan pagu anggaran. Selain cermat dalam.penganggaran juga harus tepat sasaran. Jangan memanfaatkan pandemi corona untuk melakukan tindak pidana korupsi,” tegas Deny Surya Permana, peneliti Banten Bersih, Senin (4/5/2020).
BACA : Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Corona di Kota Serang Di Bawah Pagu Anggaran
Deny menegaskan, ,asyarakat harus kritis, berani melapor apabila bantuan yang diterima tidak sesuai. “Banten Bersih akan memantau penggunaan anggaran pandemi corona,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, bantuan sembako program Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk warga terdampak Corona di Kota Serang diduga di bawah pagu anggaran. Dugaan ini terlihat dari jumlah bantuan yang diterima warga disinyalir tidak sesuai dengan pagu anggaran yakni Rp200.000 per paket sembako. Sementara paket sembako yang diterima warga isinya berupa beras 10kg, mie instant 14 bungkus, dan sarden 2 kaleng yang diperkirakan total harganya jika beli di pasaran tak mencapai Rp200.000. (ink/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
