CILEGON – Puluhan masyarakat Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon menggelar demonstrasi di depan gerbang PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Mereka kecewa dengan perusahaan yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat setempat.
Koordinator Aksi, Alex Hadi Susanto mengungkapkan setidaknya terdapat 5 persoalan yang menyebabkan masyarakat Kebonsari mendemo PT KTI, mulai dari Dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang tidak tepat sasaran hingga tidak tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat terkait pembangunan Water Treatment Plant (WTP) II.
“Masyarakat sama sekali tidak diajak diskusi, tidak disosialisasikan soal pembangunan WTP II ini. Permintaan audiensi melalui Lurah juga tidak dianggap oleh PT KTI,” katanya, Kamis (23/10/2025) di lokasi.
Selain permasalahan itu, polusi, safety pekerja, dan jam kerja yang berlangsung di PT KTI juga membuat masyarakat sekitar terganggu. Alex menyebut, perusahaan air bersih itu biasa beroperasi hingga dini hari.
“Jam kerja ini di luar batas. KTI ini kan bukan berada di kawasan industri, tapi di tengah lingkungan masyarakat. Penyerapan tenaga kerja juga kurang,” ucapnya.
Lantaran pembangunan WTP II itu tidak pernah disosialisasikan kepada masyarakat, ia menduga perijinan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) belum diselesaikan oleh PT KTI.
“Kami duga AMDAL ini bodong. Kan salah satu syarat AMDAL itu terbit harus adanya pemberitahuan kepada masyarakat,” ujar Alex.
Di tempat yang sama, Ketua RW 04 Lingkungan Krenceng Sugianto membenarkan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah menerima pemberitahuan mengenai pembangunan WTP II dari PT KTI yang sudah berjalan hampir 2 bulan.
“Betul, tidak ada sosialisasi tentang WTP tahap II ini. Tiba-tiba pekerjaan mulai dan masyarakat gaduh,” ungkapnya.
Dengan kondisi demikian, ia bersama masyarakat lainnya mengaku geram dan berencana melayangkan gugatan ke pengadilan.
“Saya akan bawa ke hearing dulu dengan DPRD sampai provinsi, setelah itu kami akan menggugat,” tutup Sugianto.
Penulis: Maulana
Editor : TB Ahmad Fauzi
