SERANG – Murtafiah, Kasie pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang meminta pada para pemilik kendaraan di Kota Serang untuk rutin mengganti oli kendaraannya. Menurutnya asap kendaraan yang buruk menyebabkan polusi udara di Kota Serang memburuk.
“Sejumlah faktor memicu timbulnya kualitas udara buruk yang menyebabkan polusi udara, di antaranya tidak merawat mesin kendaraan bermotor, dengan tidak rutin mengganti oli mesin kendaraan. Selain itu dampak dari musim kemarau juga menyebabkan kualitas udara memburuk. Kemudian keberadaan industri paling rentan menimbulkan polusi udara. Beruntung di Kota Serang tidak ada industri. Jadi sampai saat ini kualitas udara di Kota Serang masih baik,” ucapnya saat petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang melakukan peninjauan ke Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien Otomatis AQMS (Air Quality Monitoring System) di halaman Kantor Disnakertrans Kota Serang, Ciceri, Selasa (4/5/2021)
Kemudian selain asap kendaraan yang menyebabkan polusi udara, kata dia, adalah kota yang makin padat, tenaga pembangkit tenaga batu bara, pembakaran agrikultural, dan emisi industri.
Ia menjelaskan Air Quality Monitoring System (AQMS) atau Sistem Pemantau Kualitas Udara adalah sistem untuk mengetahui tingkat pencemaran udara di Kota Serang, salah satunya untuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
Selain itu juga, untuk mengetahui konsentrasi zat pencemar secara real time, terutama untuk wilayah dengan tingkat pencemaran yang diperkirakan melebihi baku mutu. Buruknya udara di suatu kota dinilai dari level PM 2.5, yakni partikel di udara yang bisa menyebabkan penyakit pernapasan seperti asma, kanker paru-paru, hingga penyakit jantung.
“Alat tersebut dapat mendeteksi 8 NO3, oksigen, karbon, karbondioksida, PM 25 dan PM 10. Saat ini Kota Serang baru punya satu. Idealnya untuk lebih akurat mengukur kualitas udara, setiap kecamatan di Kota Serang tersedia Stasiun AQMS,” ucapnya.
(Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
