CILEGON – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada pekan lalu melansir bahwa angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Cilegon mengalami peningkatan yang cukup tajam yakni di kisaran 7,41% per Agustus 2025, atau meningkat sekira 1,33% dari periode yang sama di tahun sebelumnya di kisaran 6,08%.
Kenyataan hasil survei yang menetapkan Kota Cilegon sebagai daerah dengan peningkatan angka TPT tertinggi di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten ini sontak menarik perhatian DPRD Cilegon yang memandang bahwa realita itu merupakan sebuah anomali di tengah maraknya pertumbuhan investasi di daerah penghujung barat Pulau Jawa tarsebut.
“Pengangguran bukan bicara rangking saja, tapi persentasenya di tahun 2025 rata-rata Tangerang Raya menurun, Kabupaten Serang turun, Kota Serang saja yang sedikit industri turun. Yang cenderung naik adalah yang tidak ada industrinya seperti Lebak dan Pandeglang. Yang heran kok Cilegon juga ikut naik?. Dan kenaikannya sangat tinggi dibandingkan Lebak dan Pandeglang yang bukan daerah industri. Kenaikan sebesar 1,33% menjadi 7,41% melebihi tahun 2023 sebesar 7,25%. Jadi jika dibandingkan tahun 2023 saja naik sebesar 0,16%. Ini masalahnya ada dimana?,” ungkap Anggota Komisi II DPRD Cilegon, Faturohmi dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025).
Menurut Faturohmi, persoalan ini harus menjadi evaluasi yang serius, terutama bagi penyelenggara pemerintah daerah hingga kalangan industri yang tak cukup dapat dituntaskan hanya dengan menggelar event job fair yang sudah rutin dilaksanakan.
“Tentu kami turut menyayangkan persoalan ini. Pemerintah daerah saya rasa berkewajiban untuk lebih meningkatkan komunikasi dengan dunia industri dalam memecahkan masalah angka pengangguran. Saya kira job fair itu bukan satu-satunya solusi untuk menjawab tantangan masalah meningkatnya angka pengangguran. Perlu ada satu perencanaan yang komprehensif untuk mengurai masalah itu,” jelas Politis Gerindra ini.
Untuk diingat kembali, guna mengatasi angka pengangguran di Kota Cilegon, pada masa kampanye Pilkada 2024 silam, pasangan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Robinsar-Fajar Hadi Prabowo bahkan menjanjikan adanya modernisasi Balai Latihan Kerja (BLK) berstandar nasional untuk masyarakat dan kemitraan dengan industri dalam upaya pengentasan pengangguran.
“Maka kami juga mengusulkan peningkatan program pelatihan di BLK, baik itu dari sisi kualitas maupun kuantitas. Semoga dengan begitu akan menjawab tantangan (persoalan pengangguran-red) di Kota Cilegon,” jelasnya.
Penulis : Gilang Fattah
Editor : Wahyudin
