Beranda Kesehatan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Serang Naik

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Serang Naik

Ilustrasi - foto istimewa doktersehat.com

SERANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, mengungkapkan bahwa angka kematian ibu dan bayi di Kota Serang mengalami kenaikan pada tahun 2023.

“Angka kematian ibu di Kota Serang dari tahun 2017 sampai tahun 2023 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2023, angka kematian ibu tercatat sebanyak 21 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 20 kasus,” kata Hasanuddin di sela-sela acara lokakarya penyusunan rencana aksi peran para pihak dalam percepatan penururan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-B) di Kota Serang, Selasa (9/1/2024).

Hasanuddin menjelaskan, faktor utama yang menyebabkan kenaikan angka kematian ibu adalah lambatnya proses rujukan.

“Kadang-kadang kalau yang dirujuk biasanya dia bertahan dulu di tempat pertama merujuknya lambat. Bisa mengambil keputusan dari keluarganya untuk dirujuk atau dioperasi barangkali lambat bisa jadi salah satu penyumbang kematian ibu,” ujarnya.

Selain itu, faktor ekonomi juga turut mempengaruhi angka kematian ibu. “Karena sesungguhnya faktor ekonomi,” kata Hasanuddin.

Sementara itu, angka kematian bayi di Kota Serang juga mengalami kenaikan pada tahun 2023. Pada tahun tersebut, tercatat sebanyak 63 bayi meninggal dunia, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 32 kasus.

Hasanuddin mengatakan, penyebab kematian bayi di Kota Serang sebagian besar adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). “Penyebab kematiannya adalah kebanyakan bayi berat lahir rendah (BBLR). Hampir 26 kematian yang disebabkan oleh BBLR,” katanya.

Hasanuddin berharap, angka kematian ibu dan bayi di Kota Serang dapat ditekan hingga nol. Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kota Serang akan melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan meningkatkan sosialisasi pentingnya pemeriksaan kehamilan dan persalinan di fasilitas kesehatan.

“Tentu saja langkah-langkah beberapa yang bisa saya ambil itu teman-teman tolong informasikan kepada masyarakat mana kala ada pengumuman posyandu, kegiatan posyandu itu datang. Supaya ibu hamil itu akan terdeteksi apakah dia tekanan darah nya tinggi atau tidak, apakah ibu hamil itu kurang darahnya atau anemia atau tidak,” kata Hasanuddin.

“Karena ada program kita itu memberikan tablet tambah darah selama 90 hari atau 90 tablet. Itu gratis. Kalau nggak datang kan nggak tahu. Itu tugas-tugas wartawan juga dengan saya. Bantu suruh datang supaya ANC nya terkontrol. Ante natal care,” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini