SERANG — Seorang siswa SMAN 1 Kota Serang yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) berinisial SH diduga menjadi korban pengeroyokan oleh tiga seniornya.
Peristiwa yang terjadi pada 13 Agustus 2025 lalu itu, kini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Serang Kota, setelah orangtua korban melayangkan laporan resmi.
BantenNews.co.id
Baca berita tanpa iklan, lebih cepat & nyaman lewat aplikasi Android.
Ely Nusamsiah, ibu korban, menuturkan putranya dipanggil oleh sejumlah senior usai mengikuti latihan Paskibra untuk persiapan 17 Agustus di kawasan Stadion Maulana Yusuf. SH kemudian diminta datang ke sebuah rumah kosong di dekat sekolahnya.
“Setelah selesai latihan anak saya bersama temannya dipanggil seniornya ke rumah kosong di sebelah SMAN 1 Serang,” kata Ely, Minggu (14/9/2025).
Di lokasi itu, lanjut Ely, sudah menunggu tiga senior berinisial AR, FF, dan MAA. Tanpa penjelasan mengenai persoalannya, SH dianiaya secara bergantian.
“Dipukul oleh seniornya di bagian muka kiri lebih dari 10 kali, bagian perut lebih dari 20 kali, bagian bahu kanan dan kiri lebih dari 5 kali, dan dijambak rambut dengan keras 1 kali,” ujarnya.
Selain tindak kekerasan, para senior tersebut juga diduga mencoba merampas sepeda motor korban. SH kemudian melarikan diri dan meminta pertolongan warga sekitar.
“Ada warga yang menolong, dan membawa anak saya ke kantor polisi,” kata Ely.
Akibat peristiwa tersebut, SH sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara karena mengalami luka memar dan sobek pada bibir.
“Akibat perbuatan seniornya, anak saya dirawat di rumah sakit Bhayangkara karena mengalami trauma dan luka-luka,” tambahnya.
Ely menegaskan laporan resmi telah disampaikan ke Polresta Serang Kota dengan nomor LP/B/455/VIII/2025/SPKT/POLRESTA SERANG KOTA/Polda Banten. Dari tiga pelaku, salah satunya disebut-sebut merupakan anak anggota DPRD Kota Serang. “Perkaranya sudah ditangani PPA,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kanit PPA Satreskrim Polresta Serang Kota Ipda Febby Mufti Ali belum membalas konfirmasi mengenai peristiwa tersebut saat dihubungi, Senin (15/9/2025).
Penulis: Audindra Kusuma Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd