Beranda Pendidikan Ambil Batuan, Robot NASA Selidiki Kehidupan di Mars

Ambil Batuan, Robot NASA Selidiki Kehidupan di Mars

Robot NASA yang mendarat di Planet Mars. (Foto: Bisnis.com)

Badan antariksa AS (NASA) sedang bersiap-siap untuk mengambil sampel pertama dari batu Mars. Benda luar angkasa, seukuran jari, akan dikemas dalam tabung tertutup untuk akhirnya dibawa ke bumi.

Para ilmuwan ingin menemukan jawaban apakah di Mars pernah ada kehidupan. Sampel akan diuji dengan mempelajari bahan permukaannya di laboratorium.

Dilansir dari BBC, badan antariksa AS mendarat di Planet Merah pada bulan Februari, di kawah selebar 45 km (30 mil) yang disebut Jezero.

Citra satelit menunjukkan di Mars pernah ada danau, dialiri oleh sungai delta. Dengan demikian, bukti tersebut mengarah pada organisme mikroba purba – jika mereka pernah ada di Planet Merah tersebut.

Robot NASA telah melaju sekitar 1 km (3.000 kaki) ke selatan dari tempat ia mendarat secara dramatis lima bulan lalu. Sekarang berhenti di lokasi yang dijuluki “Batu Paver”, atau “Kasar Retak”.

Ini adalah kumpulan batu berwarna pucat yang diyakini tim misi mewakili dasar, atau lantai, Jezero. Para ilmuwan ingin menentukan apakah Batu Paver ini berasal dari sedimen atau vulkanik.

Keduanya menarik, tetapi kualitas khusus batuan vulkanik bahwa mereka dapat diberi tanggal dengan presisi dan akurasi yang sangat tinggi di laboratorium, kata kepala ilmuwan Ken Farley.

“Itu benar-benar akan menentukan waktu dari banyak hal yang kita lihat di Mars,” katanya kepada wartawan.

Pertama-tama akan mengikis permukaan bagian Batu Paver yang dipilih, untuk menghilangkan debu yang menutupi Mars, dan kemudian memeriksa situs tersebut dengan instrumennya yang kuat.

Sampel diambil dengan bantuan robot. Robot mampu menentukan komposisi kimia, mineralogi dan tekstur di dalam batu – untuk mengidentifikasinya secara definitif. Akhirnya, pada awal Agustus, robot akan mengamankan inti yang dibor.

Rover akan menyimpan sekitar 40 tabung sampel kecil ini selama misinya. Nanti proyek dari NASA dan European Space Agency (ESA) akan tiba di Mars untuk mengambil sampel tersebut.

Prof Farley mengatakan dia mengharapkan empat sampel unik akan disimpan di area kawah yang sekarang sedang diselidiki. Ini termasuk singkapan batu yang menarik, yang disebut Artuby.

Lokasinya berjarak sekitar 600 m dan tampaknya mengandung beberapa lapisan sedimen yang sangat halus, yang berpotensi diendapkan oleh sistem delta danau dan sungai yang pernah menempati Jezero.

“Ini adalah jenis batuan yang paling menarik untuk kami selidiki untuk mencari tanda-tanda biologis potensial dalam catatan batuan kuno ini,” kata peneliti Institut Teknologi California. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini