Beranda Kampus Adu Visi Misi, Bakal Calon Rektor Untirta Berebut Posisi 3 Besar

Adu Visi Misi, Bakal Calon Rektor Untirta Berebut Posisi 3 Besar

Enam Bakal Calon rektor Untirta. (Ist)
Enam Bakal Calon rektor Untirta.(Ist)

SERANG – Pemaparan visi misi pemilihan rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) periode 2023-2027 diikuti oleh lima kandidat. Sementara satu kandidat berhalangan hadir karena terbaring sakit. Kelimanya antara lain Prof. Dr. Ir. Kartina, Prof Dr. Ahmad Sihabudin, Dr. Suherna, Prof Dr. Fatah Sulaiman dan Dr. Aceng Hasani.

Dalam pemaparan visi misinya, Prof. Dr. Ir. Kartina mengusung tema ‘Maju Bersama Berkarya Bersama Bahagia Bersama’. Kartina mengusung visi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang unggul dan maju serta berorientasi pada kelestarian lingkungan hidup.

Sedangkan misi, ia tuangkan dalam lima poin. Pertama menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berkualitas di lingkungan kampus yang berwawasan lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang unggul. Kedua menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang relevan untuk menunjang pembangunan dan pengembangan Iptek.

Menyelenggarakan sistem tata kelola perguruan tinggi secarabaik dan terintegrasi berbasis IT yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kemudian membangun jejaring nasional dan internasional untuk memperluas dan memperdalam kerjasama dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset, teknologi, dan kebudayaan.

Kemudian membangun kampus yang berwawasan lingkungan dengan mengacu pada 6 parameter UI Greenmetrics (Infrastruktur, energi dan climate change, pengelolaan sampah, pengelolaan air, transportasi, riset dan edukasi).

Kandidat lain, Prof Dr. Ahmad Sihabudin lebih mendorong perubahan status Untirta dari kampus PTN Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). “Kita perlu membuka kampus satelit, kampus pengembangan di Banten Selatan. Ini selaras program pemerintah membuka jalur ke selatan. Pengembangan fakultas atau program studi baru,” ujar pria yang akrab disapa Sihab.

Dalam forum yang sama Sihab menyampaikan visi Menjadikan Untirta Bereputasi Global dan Berkontribusi bagi Masyarakat. Sedangkan misi ia tuangkan dalan lima poin yakni menghasilkan lulusan yang unggul, berkarakter dan memiliki kompetensi global; meningkatkan penelitian dan pengabdian yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat; membangun kolaborasi dan kemitraan strategis untuk memecahkan permasalahan bangsa dalam rangka mewujudkan Untirta pelopor; meningkatkan kualitas tata kelola perguruan tinggi yang profesional, adil, adaptif, dan partisipasi; dan menciptakan kehidupan kampus yang aman, nyaman, toleran dan bebas dari segala pelanggaran hukum, etika, dan moral.

Kandidat lain, Dr. Suherna menyampaikan visi Menjadi Universitas yang Tangguh, Inovatif, dan Bereputasi Internasional. Dalam pemaparannya ia menekankan penguatan sistem tata kelola administrasi Untirta berbasis IT untuk meningkatkan layanan prima; restrukturisasi SOTK universitas; mengembangkan lingkungan Untirta yang aman, nyaman, bersih dan berwawasan lingkungan.

Ia juga ingin berupaya untuk peningkatan sarana dan prasarana penunjang Tri Dharma. Peningkatan kualifikasi tenaga kependidikan melalui studi lanjut maupun pelatihan/kursus.

Kandidat Prof Dr. Fatah Sulaiman juga menyampaikan visi menuju perguruan tinggi kelas dunia. Kemudian misi Untirta sebagai Healthy, Integrated, Smart and Green (HITS and Green) University menuju PTN Berbadan Hukum yang Unggul, Berkarakter, dan Berdaya Saing Global Tahun 2030.

Dalam forum yang sama, Fatah juga menuangkan 10 cita-cita dalam Dasa Cita. Pertama peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan pegawai lainnya; menfasilitasi akselerasi hilirisasi riset pengembangan pusat inkubator bisnis; program insentif dan percepatan Guru Besar. “Dana riset internal untuk doktor dan yang aktif dalam research-group dengan target publikasi di jurnal internasional bereputasi.”

Menfasilitasi pembentukan komunitas riset di fakultas-fakultas serta mendorong terbentuknya pusat-pusat unggulan IPTEK (PUI) yang terakreditasi Kemendikbudristek. “Peningkatan akreditasi prodi-prodi di
lingkungan Untirta dengan target 50 persen akreditasi B, 50 persen akreditasi A/unggul, 20 persen akreditasi International.”

Kandidat lain, Dr. Aceng Hasani mengusung visi menjadi universitas inovatif dan unggul di tingkat nasional dan internasional serta menjadi penggerak pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora dan seni, dengan karakter religius, kebangsaan, dan kebersamaan yang kuat.

Aceng Hasani menuangkan misi menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang inovatif dan unggul dengan karakter religius, kebangsaan, dan kebersamaan yang kuat; menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan karakter religius dan kebangsaan untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

Kemudian mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni yang unggul kepada masyarakat dengan cara inovatif; mengelola universitas secara inovatif dengan tata kelola yang baik melalui pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan unggul di tingkat nasional dan internasional.

Ketua Senat Untirta, H.E Rahmat Taufik mengatakan, ada enam kandidat yang memaparkan gagasannya dalam proses seleksi calon Rektor Untirta. Namun hanya ada lima yang hadir lantaran satu kandidat sedang dirawat di rumah sakit.

“6 calon Rektor Untirta untuk menyampaikan gagasan dan program kerja. 5 hadir dan 1 sakit,” katanya, Selasa (23/5/2023).

Menurutnya, penyampaian gagasan visi misi calon Untirta sudah menjadi rutinitas empat tahunan dalam tahapan seleksi Rektor. “Rutinitas 4 tahunan, kita harapkan calon rektor muncul ide gagasan, inovasi dan kolaborasi dengan kita semua dengan pemerintah, stakeholder,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pemilihan Rektor Untirta, Suwaib menambahkan, penyampaian visi misi bagian dari tonggak sejarah untuk menentukan arah kemajuan Untirta empat tahun kedepan.

“Hari ini tonggak sejarah untuk melihat 4 tahun Untirta ke depan. Visi misi bagian dari proses tahapan yang harus dilakukan oleh calon rektor selama 15 menit maka harus dilakukan secara singkat,” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Hukum dan Kepegawaian Dirjen Dikti Ristek Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi, Suyitno menyatakan, penyampaian visi misi bagian dari peristiwa penting untuk kemajuan Untirta hingga 2027.

“Pada tahap ini nanti akan memilih 3 calon rektor oleh senat Untirta. Setelah terpilih akan dilaporkan ke Kementerian untuk dilakukan rekam jejak dan wawancara,” ungkapnya.

Menurutnya, penyampaian visi misi dalam rangka melihat bakal calon pemimpin Untirta dari kematangan intelektual dan emosional bakal calon Rektor Untirta. Dalam kegiatan ini, para kandidat diharapkan dapat memanfaatkan untuk menunjukan potensi diri untuk menuju Untirta lebih maju.

Sebab menurut Suyitno, tantangan perguruan tinggi akan semakin berat. Sehingga Rektor yang dipilih kedepan mampu menggerakan potensi dan kesejahteraan bagi Untirta.

“Kami berharap siapapun yang memimpin Untirta dapat memberikan kemajuan dalam pembelajaran dan pengabdian dengan prinsip kerja kejujuran dan keadilan,” jelasnya. (***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News