Beranda Pemerintahan Adik Jadi Kepala Bapenda Provinsi Banten, Dimyati: Jangan Memalukan Abangnya

Adik Jadi Kepala Bapenda Provinsi Banten, Dimyati: Jangan Memalukan Abangnya

Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah. (Audindra/bantennews)

SERANG – Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menanggapi pelantikan adiknya, Rd. Berly Rizki Natakusumah, sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten.

Dimyati mengaku, sempat merasa kasihan karena sang adik terlambat mendapatkan promosi jabatan, meskipun telah lama berkarier di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Berly diketahui telah berkarier di Pemprov Banten sejak lama dan menempuh sejumlah jabatan struktural sebelum akhirnya menduduki posisi Kepala Bapenda.

Dimyati menyebut jabatan yang kini diemban adiknya sudah sesuai dengan pengalaman dan jenjang kariernya di birokrasi.

Meski begitu, Dimyati menegaskan, tak akan membela adiknya bila tak bekerja dengan baik. Ia mengatakan, posisi Berly sebagai Kepala Bapenda membawa beban tersendiri baginya sebagai Wakil Gubernur.

“Kalau dia nggak bener, copotlah. Saya ingin dia betul-betul bekerja maksimal. Jangan memalukan abangnya, kan bahaya,” kata Dimyati usai pelantikan 23 pejabat tinggi pratama di Gedung Provinsi Banten, Senin (3/11/2025).

Dimyati menuturkan, Berly merupakan satu-satunya adik kandungnya yang bekerja di lingkungan Pemprov Banten. Ia mengaku telah melarang adik-adiknya yang juga ASN untuk tidak pindah ke Pemprov.

Ia mengatakan, dua adiknya yang merupakan ASN di Kota Tangerang dan Kabupaten Pandeglang mengatakan ingin pindah juga ke Pemprov Banten. Namun, dirinya langsung melarang.

Berbeda dengan Berly yang memang sejak awal berkarier di Pemprov.

“Ini Berly udah dari awalnya pejabat di Provinsi dari awal. Enggak boleh mana ada abangnya di Provinsi mau pindah ke Provinsi enak aja emang Provinsi punya nenek moyang keluarganya kan gitu,” ujarnya.

Dimyati menilai, posisi yang kini diemban Berly sudah sesuai dengan jenjang karier dan pengalaman birokrasi yang panjang.

Ia menyebut sang adik telah menempuh jabatan eselon III selama lebih dari lima hingga sepuluh tahun sebelum akhirnya naik ke jabatan kepala badan.

Baca Juga :  PAD Provinsi dan Bank Banten Akan Diaudit BPK

“Kalau saya lihat formasinya sudah ideal. Kasihan juga jabatannya sudah lempar sana, lempar sini,” katanya.

Namun, ia tak menampik bahwa penunjukan adiknya justru menambah beban moral baginya sebagai pejabat publik. Ia menegaskan, meskipun memiliki hubungan keluarga, dirinya tak akan segan menegur jika kinerja adiknya tak memenuhi ekspektasi.

“Malah saya beban jadi berat kalau ada saudara yang jadi kepala badan itu makin beban saya makin ada beban saya makin tanggung jawab yang saya rasa, ‘awas lu ga tercapai target’, itu aja kerja yang benar dan profesional intinya harus profesional,” ujarnya.

Penulis : Audindra Kusuma
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd