Beranda Pemerintahan Dievaluasi Helldy-Sanuji, Progres Pelabuhan Warnasari Makin Tak Jelas

Dievaluasi Helldy-Sanuji, Progres Pelabuhan Warnasari Makin Tak Jelas

Lahan Warnasari yang akan dibangun pelabuhan daerah. (Foto : Gilang)

CILEGON – Mimpi masyarakat Cilegon memiliki pelabuhan sepertinya kembali tertunda. Pasalnya, pada kepemimpinan Helldy-Sanuji progres pembangunan Pelabuhan Warnasari dihentikan sementara.

Sebab, pada pemerintahan era baru ini bakal melakukan evaluasi terhadap segala proses pembangunan Pelabuhan Warnasari yang digadang sejak masa Tb Aat Syafa’at menjabat Walikota Cilegon tersebut.

Walikota Cilegon, Helldy Agustian juga bakal mengevaluasi Memorandum of Understanding (MoU) PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) dengan PT Tirtasari Prima Terminal (TPT). Padahal PT TPT sudah menyatakan siap menanamkan sahamnya dalam bentuk Kerja Sama Operasional (KSO) atas lahan seluas 45 hektare tersebut.

“Paling tidak dievaluasi dulu oleh Walikota, dilihat dulu semua sisinya, supaya kita merencanakannya betul-betul terwujud, artinya disesuaikan dengan visi misi Helldy-Sanuji,” ujar Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, Kamis (4/3/2021).

Dia menyatakan sementra ini pihaknya masih menunggu arahan dari Walikota Cilegon, Helldy Agustian terkait keberlangsungan pembangunan Pelabuhan Warnasari tersebut.

“Setelah dapat arahan kita akan berlari lagi. Perusahaan TPT juga perlu kita evaluasi, perlu kita panggil PT PCM-nya lebih intensif, kita perlu lihat MoU-nya, kita perlu lihat perusahaan TPT juga, kita juga perlu bicara dengan teman-teman birokrasi bagaimana rencana kita kedepan, jadi tidak asal perencanaannya,” kata Sanuji.

Sementara ini Sanuji mengaku belum bertemu dengan manajemen PT TPT. Sehingga pihaknya dalam waktu dekat bakal memanggil PT TPT dan PT PCM guna membahas perihal pembangunan Pelabuhan Warnasari.

“Ini kita juga belum bicara dengan TPT. Kita juga belum tahu perusahaannya qualified atau tidak, soalnya kan ini sekelas mengelola pelabuhan. Katanya kantor perusahaannya juga di ruko, itu qualified atau tidak kalau perusahaannya saja di ruko?. Nah makanya kita perlu bertemu, sementara ini kita belum bertemu, kan kita baru dinas empat hari,” ucapnya.

Dengan adanya evaluasi, pembangunan Pelabuhan Warnasari jelas akan kembali molor. Namun Sanuji menyatakan punya alasan kenapa pembangunan mega proyek tersebut perlu adanya evaluasi.

“Apa salahnya mundur, daripada gagal, lebih baik uang kita terselamatkan dari pada aset kita hilang, lebih baik kita selamatkan. Intinya ini bukan disetop, tapi kita evaluasi,” katanya.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News