Beranda Kesehatan Pemkot Serang Dinilai Tak Serius Terapkan PSBB

Pemkot Serang Dinilai Tak Serius Terapkan PSBB

Wakil Walikota tampak kesal kepada sejumlah kepala OPD terkait karena check point tak berjalan optimal. (Tangkap layar video Wakil Walikota Subadri Ushuludin)

 

SERANG – Sejak 10 September lalu Pemkot Serang  menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Rencananya PSBB ini akan berlaku hingga 24 September mendatang. Namun sejumlah warga menilai, Pemkot Serang tidak serius dalam menerapkan kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

“Kayak gak ada bedanya antara PSBB dan sebelum PSBB. PSBB-nya semacam ilusi,” ujar Nita, warga Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang, Senin (14/9/2020).

Nita menilai, di masa PSBB ini kerumunan warga masih saja ada tanpa mematuhi protokol kesehatan. Dikatakan, masih banyak warga keluar rumah yang tak memakai masker dan tidak ada tindakan tegas dari aparat berwenang. “Kafe-kafe tetap ramai bahkan ada sekolah yang diam-diam belajar tatap muka,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ridwan, warga di Kecamatan Kasemen. Menurutnya, penerapan PSBB di Kota Serang hanya formalitas. “Nyatanya yang hajatan saja sekarang sudah ramai. Pasar, mall, kafe, tempat hiburan juga ramai,” ujarnya.

Sementara itu, hari ini kabarnya Walikota Serang Syafrudin, dan Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin, bersama jajaran forkopimda akan melakukan peninjauan pelaksanaan PSBB.

Sebelumnya, pada hari pertama PSBB, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin ngamuk lantaran sejumlah check point tampak kosong. Wakil Walikota geram lantaran check point tidak berjalan semestinya.

Diketahui, penerapan PSBB ini lantaran kasus Covid-19 di Kota Serang cenderung meningkat. Hingga  13 September 2020, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 116 pasien. Dari jumlah tersebut yang dirawat 49, meninggal dunia 4 dan sembuh 63 pasien. (ink/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini