Beranda Bisnis Ekonomi Banten Tumbuh Berkat Tol Serang-Panimbang

Ekonomi Banten Tumbuh Berkat Tol Serang-Panimbang

Ilustrasi - foto istimewa rayapos.com

SERANG – Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang yang merupakan proyek strategis nasional di Banten akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Banten Selatan, khususnya di Lebak dan Pandeglang yang akan semakin pesat.

“Jalan tol ini merupakan salah satu jalan tol kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) yang dibangun sebagai penunjang kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung,” kata Plt Direktur Wika Serang-Panimbang Mulyana di Serang, Minggu (27/5/2018).

Mulyana mengatakan jalan tol yang merupakan salah satu proyek strategis nasional di Banten ditargetkan ada yang sudah beroperasi sebelum Juni 2019, seperti dari Serang hingga Rangkasbitung.

Tujuan pembangunan tol, kata Mulyana, diharapkan membangun konektivitas dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Banten sesuai dengan Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.

Selain itu, kata dia, diharapkan dapat mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus pariwisata Tanjung Lesung sesuai PP Nomor 26 Tahun 2012.

“Bisa meningkatkan pendapatan asli daerah Banten dari sektor pajak, meningkatkan aksebilitas kegiatan ekonomi masyarakat Banten, meningkatkan kesehjateraan masyarakat Banten, penyerapan tenaga kerja selama masa kontruksi dan dampak dari peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dan memberikan nilai tambah untuk investor,” kata Mulyana dalam Talkshow Banten Economic Forum (BEF) dengan tema “Membangun Infrastruktur untuk Kemajuan Banten”, di Auditorium UIN SMH Banten.

Terkait pembangunan jalan tol dan pembangunan ikutannya, kata Mulyana, pihaknya sudah mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk dari PLN yang siap membantu.

“Kan akan membuka pertumbuhan baru. Seperti industri, perhotelan dan properti. Kami juga siap ditunjang PLN yang sudah menyatakan sangat siap,” katanya.

Ia juga meminta pemerintah daerah bersama-sama mengembangkan pembangunan tol ini, sehingga bisa berdampak positif terhadap daerah yang dilintasi jalan tol tersebut.

“Harus menjadikan tantangan baru dan menciptakan apa. Jangan sampai tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal,” kata Mulyana.

Dalam pembangunan ini juga, pihaknya menggandeng pengusaha lokal untuk ditempatkan sebagai kontraktor. Dalam kesempatan tersebut pihaknya menyampaikan perkembangan pembangunan jalan tol, seperti pembersihan jalur, pembangunan batching plant, dan lain-lain.

General Manager PLN Distribusi Banten R Rawan Insani menegaskan pihaknya menjamin ketersediaan tenaga listrik di Banten, termasuk untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan ekonomi baru di Banten.

Insani mengatakan PLN sudah siap memfasilitasi kebutuhan listrik di Banten termasuk di daerah pertumbuhan ekonomi baru, sebagai dampak dari pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.

“Dari daya listrik di Banten, masih terdapat cadangan daya pembangkit terhadap beban puncak (reserve margin) sebesar 1.716 MW atau setara dengan 32,84 persen,” kata Insani.

Pihaknya memprediksi pembangunan jalan tol Serang-Panimbang akan meningkatkan kebutuhan listrik di area sekitar jalan tol tersebut, termasuk kawasan industri baru.

Pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik di Banten selalu di atas rata-rata angka nasional dalam tiga tahun terakhir.

Dari data yang disampaikan, pertumbuhan ekonomi Banten pada tahun 2017 mencapai angka 5,71 persen, sedangkan konsumsi listrik mencapai 1.741, di atas angka nasional pada tahun yang sama.

“Dari luas Banten sebesar 8,943 kilometer persegi, sudah terdapat hampir 3 juta pelanggan listrik atau hampir sebagian besar daerah di Banten telah teraliri listrik,” kata Insani.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Banten dan juga menunjang tol Serang-Panimbang tersebut, terdapat beberapa rencana pembangkit baru, sehingga tahun 2022 direncanakan reserve margin mencapai angka 50,62 persen

Sedangkan untuk proyeksi pelanggan tambahan, diperkirakan akan ada 12 pelanggan dengan serapan daya sebesar 574 MVA. Kabupaten Serang untuk kawasan industri Wilmar sebesar 70 MVA, PT Shunfle Langgen Jaya Steel sebesar 100 MVA dan Pelabuhan Internasional Bojonegara sebesar 13 MVA.

“Untuk Pandeglang, KEK Tanjung Lesung sebanyak 100 MVA, pengembangan Bandara Khusus Panimbang sebanyak 0,1 MVA dan Lebak untuk Kawasan Kota Baru Maja sebesar 39 MVA,” kata dia.

Hadir sebagai pembicara dalam Talkshow tersebut GM PLN Distribusi Banten R Rawan Insani, Plt Direktur Utama Wika Serang Panimbang Mulyana, dan Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUPR Pemkab Serang Moch Ronny N.

Diskusi dipandu Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SMH Banten Efi Syarifuddin. (Red)

Sumber : AntaraNews.com

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News