Beranda Bisnis 4 Daerah di Banten Ini Jadi Produsen Tanaman Vanili yang Harganya Fantastis

4 Daerah di Banten Ini Jadi Produsen Tanaman Vanili yang Harganya Fantastis

Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi meninjau petani tanaman Vanili - foto istimewa

CILEGON – Menurut data Dinas Pertanian Provinsi Banten tahun 2020, lahan budidaya vanili di Banten terdapat di beberapa daerah yakni di Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak dan Tangerang yang saat ini mencapai 72 hektar. Dari jumlah lahan itu yang ditanami sebanyak 28.280 pohon vanili.

Namun kini sudah dilakukan perluasan tanam dimulai Januari 2021 dengan luas 80 Ha dengan sejumlah bibit 400.000 di Tanjung Lesung Pandeglang.

“Berdasarkan hasil literatur dan penelitian tanaman vanili yang kami terima, keadaan geografis yang cocok bagi tanaman ini adalah di daerah tropis, vanili tumbuh dibawah naungan, rata- rata vanili akan mulai berbunga ditahun ke dua setelah tanam yang akan menghasilkan berat basah 1 – 2 kg atau jika dikeringkan menjadi 0.3-0.4 kg. Di Indonesia ada 3 varietas yang telah dilepaskan yaitu vania 1, vania 2 dan Alor,” ujar Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi, Senin (15/2/2021).

Pola budidaya vanili relatif serupa dengan pada umumnya anggrek, dengan memanfaatkan lahan pekarangan antara luasan lahan pekarangan 20-100 meter persegi. Hal ini bisa membantu menambah pendapatan penghasilan keluarga di level masyarakat baik desa maupun kelurahan diperkotaan.

Kata Arum, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon bersama Instansi terkait terus mendorong peningkatan budidaya tanaman vanili di wilayahnya. Tersedianya pasar dan harga yang tinggi turut menumbuhkan semangat para petani untuk menekuni budidaya tanaman ini.

Dikatetahui bahwa saat ini permintaan pasar sangat tinggi, di pasaran lokal seperti Bali, Tangerang dan Bekasi membutuhkan ratusan ton vanili basah. Namun demikian, jika ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, ada pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Belanda, Prancis, Turki dan Korea Selatan.

“Informasi yang kami dapatkan harga vanili basah saat ini berkisar Rp150 hingga Rp350 ribu, jika dikeringkan menjadi Rp4 hingga Rp5,7 jutaan,” terang Arum saat melakukan kunjungan lapang bersama instansi terkait; Dinas Pertanian se Propinsi Banten, BPSBTPH, Dinas Perdagangan, BUMD dan para pelaku usaha.

Arum memberikan apresiasi atas semangat para petani dan pendampingan mandiri kelompok tani juga atas koordinasi Pemerintah Daerah melaui Dinas Pertanian Banten.

“Kami berharap kepada semua instansi terkait untuk terus mendukung dan memfasilitasi petani agar tetap antusias dalam menekuni budidaya vanili sehingga produktifitas akan terus meningkat baik secara baik secara kualitas, kuantitas dan kontinyunitas.. Karantina akan membantu dalam membuka pintu ekspor langsung dari Banten dan harapan kedepan komoditas vanili akan turut mensukseskan program gerakan tiga kali lipat ekspor (gratieks),” pungkas Arum.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini