SERANG – Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian anak-anak berusia lima tahun ke atas di seluruh dunia. Untuk membantu melindungi pejalan kaki yang paling rentan yaitu anak-anak, 3M berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan visibilitas di 100 zona sekolah di 23 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia dan sepuluh negara lain di Asia pada tahun 2024. Pada tahun 2020 lalu, Indonesia melaporkan total 23.529 kematian akibat kecelakaan lalu lintas.
Jalan raya yang kurang berkembang, kurangnya penyeberangan jalan, dan jarak pandang yang buruk di zona sekolah menjadi risiko berbahaya bagi pejalan kaki anak-anak saat berjalan dan bersepeda menuju dan dari sekolah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tingkat kecelakaan meningkat secara drastis di negara-negara dan masyarakat dengan penghasilan rendah yang menunjukkan kebutuhan nyata untuk sebuah perubahan. 3M menyadari urgensi dalam mengatasi bahaya ini dan kebutuhan akan zona sekolah yang lebih aman.
“Komitmen 3M untuk meningkatkan keamanan zona sekolah berdasarkan pada keyakinan bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan dan pergi ke sekolah dengan aman,” ungkap Dan Chen, president, 3M Transportation Safety Division, Senin (11/4/2022).
“Selama dua tahun ke depan, kami akan bekerja dengan LSM dan lembaga pemerintah untuk meningkatkan keamanan di zona sekolah dan mengembangkan model terukur untuk masyarakat dengan risiko tinggi dan berpenghasilan rendah guna menciptakan jalan raya yang lebih aman bagi semua anak,” ucapnya.
Rangkaian transformasi zona sekolah pertama dilakukan tahun ini di Amerika Serikat dan dimulai selama National Distracted Drivers Awareness Month pada bulan April. 3M akan melakukannya di kota Nashville, Tenn., menyatukan para tokoh masyarakat, guru, dan siswa untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya perilaku pengendara yang lalai di zona sekolah.
3M bekerja sama dengan Collier Engineering and Design dan Civic Design Center untuk merenovasi jalan raya zona sekolah di Robert Churchwell Museum Magnet Elementary School dan Madison Campus Elementary School di Nashville. Transformasi ini akan mencakup pemasangan rambu reflektif, marka jalan yang terlihat dan penyeberangan untuk pejalan kaki.
Kolaborasi masyarakat
Selama lebih dari delapan dekade, Transportation Safety Division 3M memiliki misi untuk memajukan infrastruktur dan mobilitas transportasi secara global. Pemasangan material dan teknologi jalan berperforma tinggi, seperti Diamond Grade Reflective Sheeting untuk rambu zona sekolah dan Pavement Marking Tape untuk membantu meningkatkan reflektifitas dan visibilitas bagi pengendara dan pejalan kaki, telah membantu masyarakat pulang ke rumah dengan selamat.
Dan sementara teknologi dan inovasi merupakan langkah yang diperlukan untuk menciptakan kondisi jalan yang lebih aman, 3M terus berkolaborasi dan bekerja dengan masyarakat, pemimpin sipil dan pemerintah, pembuat kebijakan, LSM, dan organisasi lain untuk membantu memimpin perubahan dan menciptakan sistem jalan raya yang lebih aman secara global.
Sebagai anggota UN Global Compact, 3M percaya kemitraan publik-swasta dapat memecahkan masalah global yang mendesak, seperti keselamatan jalan dan transportasi. 3M menandatangani Seruan kepada Presiden Biden untuk Mengakhiri Kematian akibat Kecelakaan Lalu Lintas dan janji Dekade Aksi untuk Keselamatan Jalan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencegah setidaknya 50 persen kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2030.
Survei 3M menemukan bahwa masyarakat khawatir dengan keselamatan jalan
Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutannya terhadap keselamatan jalan dan transportasi, 3M menugaskan penelitian independen pihak ketiga di 11 negara untuk mengetahui kekhawatiran utama orang dewasa yang berhubungan dengan pergi keluar dan kembali ke rumah dengan aman, serta pandangan mereka tentang keadaan keselamatan transportasi saat ini di lingkungan mereka.
Di Asia Pasifik, sebanyak 46% dari responden yang disurvei menyatakan bahwa mereka memiliki anggota keluarga atau teman dekat yang meninggal atau terluka parah dalam kecelakaan lalu lintas, angka ini secara signifikan lebih tinggi dari responden secara global yaitu sebanyak 33%. Paling banyak di antara masalah keselamatan transportasi masyarakat, 84% orang tua di Asia Pasifik (vs 75% secara global) khawatir membawa anak-anak mereka menuju dan dari sekolah dengan aman.
(Ril/Red)