Beranda Uncategorized 18 Bakal Calon Walikota Tangsel Lolos Seleksi Administrasi Penjaringan PSI

18 Bakal Calon Walikota Tangsel Lolos Seleksi Administrasi Penjaringan PSI

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tangerang Selatan (Tangsel) mengumumkan 18 peserta penjaringan walikota dan wakil walikota - (Foto Ihya Ulummudin/BantenNews.co.id)

TANGSEL – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tangerang Selatan (Tangsel) mengumumkan 18 peserta penjaringan walikota dan wakil walikota yang lolos seleksi administrasi.

Diketahui partai baru tersebut membuka penjaringan Cawalkot Tangsel pada 1 September sampai 20 Oktober. Dengan begitu, penjaringan dibuka selama 1 bulan dan menerima 27 pendaftar.

Ketua Panitia Konvensi PSI, Bima Januari mengungkapkan, setelah melewati seleksi berkas administrasi yang ketat, pihaknya meloloskan 18 orang dari Kota Tangsel.

“Ada 27 pendaftar konvensi di Kota Tangerang Selatan. Namun dari hasil seleksi administrasi, hanya 18 kandidat yang dinyatakan memenuhi syarat,” papar Bima saat acara pengumuman seleksi Bacawalkot Tangsel di kantor DPC PSI, Serua, Kecamatan Ciputat, Jumat (20/12/2019).

Menurut Bima, latar belakang kandidat datang dari lintas kalangan dan profesi. Salah satu yang cukup menarik perhatian, kata dia, adalah putri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah.

“Latar belakang kandidat beragam, sebagai contoh yang lolos seleksi administrasi Konvensi Pilkada Tangsel diisi dengan berbagai latar belakang, seperti pengusaha galon, pensiunan, aktivis, peneliti dan dosen, CEO, Sekda Tangsel, juga putri dari Wakil Presiden KH Maruf Amin. Sementara dari internal PSI, ada nama Azmi Abubakar, Kokok Dirgantoro, dan Mikhail Gorbachev Dom,” jelas Bima.

Sementara itu Ketua DPD PSI Kota Tangsel, Andreas menyatakan, konvensi ini adalah upaya PSI untuk mencegah korupsi.

Menurutnya, kasus korupsi yang selama ini kerap membelenggu kepala daerah terus terjadi karena proses pencalonan mereka dilakukan dalam ‘ruang-ruang gelap’ dan melibatkan “mahar” yang besar.

“PSI percaya akar permasalahan korupsi kepala daerah adalah proses rekrutmen parpol yang tertutup, eksklusif, dan nepotis,” kata Andreas.

“Setelah ini, konvensi akan memasuki tahapan wawancara pada 18-19 Januari 2020 yang akan disiarkan live di media sosial. Seleksi wawancara bakal melibatkan juri independen yang terdiri dari sejumlah tokoh seperti Mari Elka Pangestu, Hamdi Muluk, Faisal Basri, Sarwono Kusumaatmadja, mantan komisioner KPK Bibit Samad Rianto, dan sejumlah nama lain,” paparnya.

Baca Juga :  Ada Potensi Korupsi, KPK Sadap Penyelanggaraan Pilkada

(Ihy/Red)