CILEGON – Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Abdul Ghoffar angkat bicara terkait masih tingginya jumlah warga miskin di Kota Industri.
Dimana diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 tingkat kemiskinan di Kota Industri berada pada angka 3,52 persen atau sekitar 14 ribu penduduk.
Ghoffar mendesak Pemkot Cilegon membuat terobosan supaya jumlah warga miskin di Cilegon bisa ditekan.
Baca Juga : 14 Ribu Penduduk di Kota Cilegon Masih Miskin
“Seharusnya data penduduk miskin juga uptodate. Kalau datanya tahun 2017 ya dieksposenya tahun 2018, bukan 2019 dong. Karena tahun anggaran 2018 saja sudah selesai tinggal pertanggungjawabannya,” ujar Ghoffar, Jumat (25/1/2019).
Dia menuturkan bisa saja data BPS tersebut berubah karena rentang waktunya cukup jauh. Kata dia, bisa jadi data tersebut mengalami penurunan atau bahkan meningkat.
“Saya kira perlu dibandingkan dulu dengan kondisi saat ini, kalau memang masih sama kondisinya maka program pemerintah daerah dan OPD terkait belum maksimal out-come-nya,” paparnya.
Dia juga mengaku tak pernah tahu data jumlah penduduk miskin di Cilegon. Sebab, tak pernah ada ekspose dari BPS maupun dinas terkait.
“Data ini harus terintegrasi khawatir ada perbedaan jumlah antara BPS dan data dari Kemensos,” katanya.
Dia berharap OPD terkait bisa membuat langkah dalam menyelesaikan kemiskinan di Kota Cilegon.
“Kami kira langkah-langkahnya yakni melakukan program dan kegiatan yang berimbas pada menurunnya angka kemiskinan di Cilegon. Kegiatannya dipercayakan kepada OPD terkait,” imbuhnya. (Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
