Ziarah ke Makam Bapak Pembangunan, Ketua DPRD Cilegon : Ada Pembangunan Lain Saat Ini ?

CILEGON – Rangkaian Riung Mungpulung peringatan HUT Kota Cilegon ke 23 tahun ini seperti biasanya dilanjutkan dengan rapat paripurna istimewa. Namun ziarah kubur ke makam mantan Walikota Cilegon, Tb Aat Syafaat sudah tak lagi diagendakan Pemkot Cilegon sejak dua tahun terakhir.

Kendati demikian, ziarah ke makam “Bapak Pembangunan” itu tetap dilestarikan oleh Ketua DPRD Cilegon, Isro Mi’raj yang terpantau didampingi istrinya, Susilawati tengah berziarah ke makam yang terletak di belakang Yayasan Yatim Piatu Daarus Syafa’at tersebut pada Rabu (27/4/2022).

“Saya sengaja berziarah setelah paripurna tadi. Ini terus saya lakukan karena berdirinya Kota Cilegon ini karena keberadaan orang-orang terdahulu yang sudah berjasa. Kalaupun kini banyak yang sudah mulai abai, saya pribadi berupaya untuk tidak melupakan jasa beliau,” ungkap Isro.

Untuk menghargai perjuangan Tb Aat Syafaat itu, mantan aktivis lingkungan ini mengajak seluruh elemen masyarakat mengesampingkan ego golongan, kelompok dan partai politiknya guna mengenang perjuangan almarhum bersama pendiri Kota Cilegon terdahulu agar daerah di penghujung Pulau Jawa ini dapat berpisah dengan Kabupaten Serang.

“Meskipun Aat Syafaat itu bukan dari Golkar, saya tentu tetap akan menziarahinya. Cuma kan saya tidak tahu siapa saja tokoh-tokoh pendiri yang sudah meninggal. Saya sendiri sebagai simbol dari sebuah institusi, ziarah kubur ini adalah bukti takdim saya kepada beliau, generasi yang tidak melupakan perjuangan generasi terdahulu,” terangnya.

Menurut Isro, perjuangan Aat Syafaat dalam menorehkan berbagai agenda pembangunan tidak dapat dipungkiri. Seorang Aat bahkan mampu berpikir lebih jauh ke depan dari generasinya yang hal itu dapat dilihat dengan keberadaan dan manfaat Jalan Lingkar Selatan (JLS) saat ini.

“Lihatlah pemerintahan daerah saat ini, ada pembangunan lain yang dibanggakan ? Kan tidak ada. Jadi artinya ziarah kubur ini melatih etika dan akhlak kita sebagai generasi penerus, siapa pun generasi berikutnya mampu menghargai perjuangan pendahulunya,” tandasnya.

(dev/red)