Beranda Peristiwa YAICI: Konsumsi SKM Sama dengan Minum Sirup Rasa Susu

YAICI: Konsumsi SKM Sama dengan Minum Sirup Rasa Susu

acara Sosialisasi Gerakan Aisyiyah Sehat (Grass) yang diadakan YAICI bekerjasama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Lebak

LEBAK – Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat mengimbau warga Kabupaten Lebak agar tidak memberikan SKM untuk anak bayi dan balita. Peruntukan SKM hanya sebagai pelengkap makanan dan minuman atau topping, dan bukan sebagai pengganti susu.

Arif menjelaskan, SKM memiliki kandungan gula tinggi yaitu 20 gram persekali saji atau per gelas dengan nilai protein 1 gram, Iebih rendah dari susu.

“Bayangkan, protein dalam SKM hanya satu persen. Jadi SKM lebih pantas disebut makanan yang mengandung susu, dan bukan susu” ujarnya di acara Sosialisasi Gerakan Aisyiyah Sehat (Grass) yang diadakan YAICI bekerjasama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Lebak, di Kecamatan Ciboleger, Kabupaten Lebak, (13/08/2019).

Kandungan gula dalam SKM yang sangat besar, kata Arif, dapat dibuktikan dengan memanaskan SKM dan akan menghasilkan karamel.

“Ini membuktikan bahwa kandungan utama SKM adalah gula,” tegasnya.

Menurut Arif, bila ibu-ibu memberikan SKM untuk anaknya tiga sekali, sama saja dengan memberikan sirup kepada anak.

“Kalau anak minum SKM tiga kali sehari, sama saja ibu menyuruh anak minum sirup rasa susu,” kata Arif.

Arif menambahkan, masih banyaknya orang tua yang memberikan SKM kepada anak disebabkan persepsi masyarakat yang masih sangat kuat bahwa SKM sebagai susu. Hal ini dikarenakan selama seratus tahun masyarakat memang dicecoki iklan ditelevisi yang menyatakan SKM adalah susu.

“Hasil penelitian YAICI di kota Kendari mendapati 97 persen masyarakat percaya bahwa SKM sebagai susu. Dan di kota Batam, sebanyak 78 persen masyarakat percaya SKM adalah susu,” kata Arif.

Itu sebabnya, menurut Arif, perlu diadakan edukasi yang terus menerus untuk menyadarkan masyarakat bahwa SKM bukanlah susu, dan tidak memberikan SKM sebagai pengganti susu kepada bayi dan balita.

Sementara itu Muniroh, S.Pd, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Lebak, menjelaskan bahwa acara sosialisasi Grass ini adalah upaya PP Aisyiyah untuk memberikan edukasi gizi kepada Warga Lebak. Nantinya, sosialisasi yang diadakan bekerjasama dengan YAICI ini akan dilakukan juga kepada ibu-ibu pegiat PKK di Desa Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Menurut Muniroh, edukasi gizi ini khususnya diberikan agar ibu-ibu warga Lebak lebih kritis terhadap kandungan nutrisi SKM, sehingga tidak menjadikan SKM sebagai makanan utama pengganti susu.

“Kandungan gula yang sangat banyak pada SKM berpotensi menjadikan anak yang mengonsumsi SKM sakit diabetes dan menderita obesitas. Selain itu, konsumsi SKM yang berlebihan juga menyebabkan gizi buruk. Kami mengimbau ibu-ibu warga Lebak untuk tidak memberikan SKM kepada bayi dan balita. SKM ini bukan susu, jadi jangan jadikan SKM sebagai pengganti susu,” tegas Muniroh.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini