Beranda Kesehatan Sering Kesemutan, Waspadai Penyebabnya

Sering Kesemutan, Waspadai Penyebabnya

Ilustrasi - foto istimewa iyaa.com

SERANG – Kesemutan atau disebut parestesia merupakan sensasi rasa kebas yang kerap dialami banyak orang. Biasanya, kondisi ini terjadi akibat posisi duduk atau tidur terlalu lama dan sering menyasar bagian tangan dan kaki.

Kesemutan mungkin tampak tidak berbahaya. Namun, bukan berarti dapat menyepelekan kondisi tersebut pasalnya kondisi kesemutan juga dapat menjadi indikasi akan berbagai masalah kesehatan.

Apalagi jika kesemutan bersifat kronis, atau berkepanjangan. Karena itu, mari ketahui apa saja penyebab tangan dan kaki yang mengalami kesemutan.

Dilansir dari berbagai sumber, berdasarkan durasinya, kesemutan terbagi menjadi dua jenis yakni sementara dan berkepanjangan.

Parestesia sementara sering disebabkan oleh tekanan pada saraf atau sirkulasi yang buruk dalam waktu singkat. Kondisi itu bisa terjadi ketika seseorang tertidur dengan tangan atau duduk dengan kaki bersilang terlalu lama.

Sementara, parestesia kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf. Dua jenis kerusakan saraf adalah radikulopati dan neuropati.

Radikulopati yakni kondisi ketika akar saraf tertekan, teriritasi, atau mengalami peradangan. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengidap Hernia nukleus pulposus (HNP) atau herniated disc, dan penyempitan kanal yang mentransmisikan saraf dari sumsum tulang belakang ke ekstremitas atau anggota gerak tubuh.

Sementara itu, Radikulopati jenis lainnya, yaitu radikulopati serviks melibatkan saraf yang memberikan sensasi dan kekuatan pada lengan. Jika seseorang mengidap radikulopati serviks, orang tersebut mungkin mengalami sakit leher kronis, parestesia atau kesemutan ekstremitas atas, kelemahan lengan dan tangan.

Berikutnya Neuropati, kondisi ini terjadi karena kerusakan saraf kronis. Penyebab paling umum dari neuropati adalah hiperglikemia, atau gula darah tinggi. Kemungkinan penyebab lain dari neuropati diantaranya trauma atau benturan keras, cedera gerakan berulang, mengidap penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, memiliki penyakit ginjal atau penyakit liver, dan mengidap stroke.

Baca Juga :  Ribuan Masyarakat Pagedangan Kabupaten Tangerang Ikut Vaksinasi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami kesemutan jika melakukan gerakan berulang yang menekan saraf, seperti mengetik, memainkan alat musik, atau berolahraga.

Kemudian minum dan makan makanan yang buruk yang menyebabkan kekurangan vitamin, khususnya vitamin B-12 dan folat, mengidap diabetes tipe 1 atau 2, mengidap kondisi autoimun, memiliki kondisi neurologis, seperti multiple sclerosis.

Faktor lainnya memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan pola makan yang tidak seimbang. Sebab, hal ini berisiko tinggi menyebabkan terjadinya defisiensi vitamin, terutama vitamin B12 dan asam folat.

Pengobatan yang Dapat Dilakukan

Perawatan kesemutan tergantung pada penyebab parestesia. Misalnya, jika mengalami cedera gerakan berulang, beberapa penyesuaian gaya hidup atau terapi fisik dapat mengatasi persoalan tersebut.

Sedangkan, pada kasus kesemutan yang bersifat kronis, gejala parestesia tidak bisa hilang dengan sendirinya. Jika hilang, gejalanya dapat segera muncul kembali. Akibatnya, kondisi itu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan penting untuk mencari tahu penyebab utamanya. (Red)