Beranda Peristiwa Warga Warung Mangga Tolak Tawaran Mobil dari Pengembang

Warga Warung Mangga Tolak Tawaran Mobil dari Pengembang

Hearing warga Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kamis (26/11/2020) malam. (Dok warga )

 

TANGERANG– Komite Warga Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang menolak tawaran penyediaan mobil dari pengembang Summarecon. Penyediaan mobil tersebut ditawarkan pihak pengembang sebagai solusi atas ditutupnya akses jalan warga yang merupakan lahan Summarecon.

Ketua Komite Warga Warung Mangga, Pungki Handoko mengatakan, dalam rapat dengar pendapat di ruang Bamus DPRD Kita Tangerang yang berlangsung hingga Kamis (26/11/2020) malam, warga tak bersedia menerima tawaran fasilitas mobil karena yang dibutuhkan hanyalah akses jalan. Sebab, sejak akses jalan ditutup pengembang, warga kesulitan terutama menuju pemakaman setempat. “Untuk apa ada mobil kalau akses jalannya tidak ada. Sama saja harus mutar jauh kalau ke makam,” kata Pungki saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Jumat (27/11/2020).

Pungki menyampaikan, persoalan sulitnya akses jalan akibat akses jalan ditutup Summarecon yang sudah berlarut-larut tidak menemukan titik terang. Warga ingin aktivitasnya kembali normal seperti sediakala tanpa kesulitan akses jalan. “Bagaimana hak-hak masyarakat yang sudah hampir dua bulan ini masih kegantung,” ungkapnya.

Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menambahkan, pihak pengembang Summarecon memang enggan membuka akses jalan menuju pemakaman warga Warung Mangga. Sehingga, pengembang Summarecon menyampaikan solusi dengan memberikan fasilitas mobil.

Namun, Gatot menolak jika pengembang Summarecon memberikan fasilitas kendaraan roda empat berjenis mobil pribadi maupun pikap dalam program corporate social responsibility (CSR) untuk warga Warung Mangga tersebut.

Ia mengusulkan kalaupun Summarecon ingin memberikan fasilitas kendaraan seharusnya berjenis mobil ambulans karena memiliki banyak manfaat untuk warga.

“Informasinya demi kepentingan rencana pembangunan, jadi Summarecon tetap menutup jalan belakang. Tetapi diberikan solusi berupa kendaraan roda empat. Kalaupun seperti ini disepakati bersama, saya usul mobilnya ambulans,” ungkapnya.

Diketahui, pihak pengembang Summarecon tidak hadir dalam hearing tersebut. Sebelumnya, Kamis (8/11/2020) lalu diberitakan hearing antara Summarecom dan warga  tidak membuahkan hasil. Warga menolak opsi pelebaran tiga titik jalan yang ditutup dan menyediakan mobil untuk fasilitas menuju pemakaman. (Wan/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News