Beranda Peristiwa Warga Taktakan Keluhkan Sampah Berserakan di Pinggir Jalan

Warga Taktakan Keluhkan Sampah Berserakan di Pinggir Jalan

Tumpukan sampah di sisi jalan. (Ade/bantennews.co.id)

SERANG– Bahri, warga Kecamatan Taktakan mengeluhkan sampah yang berserakan di pinggir Jalan Takari, tepatnya di Lingkungan Cigabus, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Padahal ruas jalan itu merupakan akses menuju ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong. Akibatnya, tumpukan sampah itu menggangu kenyamanan karena berserakan dan menimbulkan bau tak sedap.

Kurang lebih 150 meter jarak sampah itu dari kantor Kecamatan Taktakan. Belum diketahui siapa pelaku yang membuang sampah sembarangan di jalan tersebut.
Ia menilai sangat tidak nyaman dilakukan oleh siapapun, sebab merusak pemandangan.

“Iya gak pantaslah, apalagi ini kan akses menuju ke kantor kecamatan deket. Terus ini jalan menuju ke TPSA Cilowong, masak banyak sampah liar,” ujarnya, Senin(28/12/2020).

Ia mengatakan, sampah organik maupun non organik yang dibungkus plastik ukuran besar itu kemungkinan dilakukan oleh oknum warga yang tak bertanggung jawab.

“Kalau untuk masyarakat yang membuang sampah saya belum tahu tapi kemungkinan oknum warga, bisa jadi warga sekitar atau mungkin orang jauh, sekalian lewat,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Bahri, pemerintah terkait dalam hal ini pemerintah kecamatan maupun kelurahan serta OPD terkait untuk mampu mengevaluasi persoalan tersebut. Pihak terkait harus bekerjasama dengan masyarakat sekitar terkait pembangunan fasilitas sampah sementara agar tidak dibuang sembarangan. Terlebih Kecamatan Taktakan baru saja meraih juara umum Lomba Kampung Resik Lan Aman Tingkat Kota Serang tahun 2020. Maka pemerintah kecamatan, kelurahan, dan OPD terkait beserta masyarakat sekitar perlu menjaga komitmen perihal kebersihan lingkungan agar lebih selaras.

“Lebih serius lagi dan menyediakan tempat pembuangan sementara dan sosialisasi tentang lingkungan sehat lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Lurah Taktakan Erlinawati mengatakan, tumpukan sampah liar tersebut berasal dari oknum warga luar wilayahnya. Sebab sampah liar itu dibuang pada malam hari atau pagi buta.

“Bukan warga saya, yang buang itu pakai sepeda motor dan mobil. Tengah malam atau pagi-pagi sekali buang sampahnya, karena mau ke pasar atau kemana sekalian,” ujarnya.

Selain di ruas Jalan Takari, ia menyebutkan, tumpukan sampah liar pun terjadi di Lingkungan Kepandean Got. Oleh karena itu, pihaknya pernah suatu ketika menongkrongi di dua titik lokasi itu, bahkan memergoki saat oknum warga tersebut membuang sampah sembarangan di ruas Jalan Takari.

“Atas saran dari pimpinan (camat), kita bikin spanduk imbauan dulu, karena beliau sempat memergoki pengendara Honda Jazz buang sampah di Cigabus. Karena kesal pak Camat nyuruh orang itu memungut lagi sampah yang dibuang itu. Sampai dicek oleh babinkamtibmas nopolnya, tinggalnya, sampai seperti itu. Ternyata bukan warga saya, dan tergolong mampu karena pakai mobil loh buang sampahnya,” ujarnya.

Sebab, untuk warganya membuang sampah sudah sesuai pada tempatnya. Yakni dihimpun di masing-masing rumahnya yang sudah terbungkus kantong plastik.

“Nanti tiap Senin dan Kamis, sampahnya diambil oleh petugas pakai mobil losbak. Lalu warga kami iuran perbulan Rp 15 ribu per rumah,” ujarnya.

Agar tidak terjadi kembali, pihaknya pun memasang spanduk imbauan di dua lokasi yakni di Ruas Jalan Takari Lingkungan Cigabus, dan Kepandean Got. Namun rupanya upaya tersebut masih diabaikan oleh sejumlah oknum masyarakat pembuang sampah.

“Tadi malam sekitar jam delapan saya lewat masih bersih. Pulang jam sebelas malam sampah ada lagi, dan paginya makin banyak. Susah ya karena itu soal pemahaman. Ini mesti dipergoki, ada yang tugasnya nongkrongin di tempat itu dari tengah malam sampe subuh ya,” ujarnya.(Dhe/Red).

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ