TANGSEL – Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan Septictank Komunal dianggap warga sebagai permainan atau akal-akalan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) saja.
Hal itu diungkapkan salah satu warga RT.5 Perumahan Nusa Loka BSD Leo Tobing. Menurut Leo, KSM tidak punya hak atas tanah warga.
“Kita perlu dasar pemahaman yang sama agar kita tidak terlalu jauh berbeda. KSM tidak bisa memaksakan kehendak untuk membangun bangunan di atas tanah yang bukan haknya,” ujar Leo saat dikonfirmasi, Rabu (7/9/2022).
Dilanjutkan Leo, warga seperti halnya dirinya tidak berhak menghalang-halangi KSM membantu Pemerintah, dalam pengelolaan sampah. Dirinya mendukung sikap mulia KSM.
“Tetapi KSM tidak berhak menggunakan tanah warga untuk usaha mereka, karena KSM gak punya tanah. KSM gak pernah beli tanah untuk kegiatan usahanya. Jadi ini seperti akal-akalan saja supaya nanti kegiatan usahanya berupa pengelolaan sampah dan lain-lain lancar,” paparnya.
Leo merasa bingung, mengapa warga RW07 yang menyetujui pembangunan tersebut mau menyerahkan tanahnya kepada KSM yang hendak melakukan kegiatan usaha di atas tanah fasum yang menjadi milik bersama.
“Mengapa kita setuju memberikan tanah kita untuk mereka gunakan? Kan aneh! Apa urgency nya warga RW07 menyerahkan tanah kita untuk mereka,” pungkasnya (Ihy/Red)
