SERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersama Pemerintah Provinsi Banten dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) Kementerian PUPR menggelar aksi bersih-bersih sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibanten, Senin (28/7/2025).

Kegiatan tersebut dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan sekaligus mengedukasi warga agar tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Lokasi pembersihan pertama dimulai dari Lingkungan Pabuaran Unyur, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang. Aksi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, komunitas lingkungan, hingga warga sekitar.

Wali Kota Serang, Budi Rustandi yang turut hadir dalam kegiatan itu, menekankan pentingnya menjaga kebersihan Sungai Cibanten demi mencegah banjir, menjaga kualitas air, dan mendukung rencana menjadikan sungai tersebut sebagai destinasi wisata air.

“Hari ini kita bersih-bersih sampah di Cibanten. Alhamdulillah, berjalan sesuai instruksi Pak Gubernur Andra Soni,” ujar Budi di sela kegiatan.

Namun demikian, upaya pembersihan sampah tidak tanpa kendala. Budi menyebut medan sempadan sungai yang curam menjadi tantangan, terutama bagi alat berat dan armada truk pengangkut sampah yang tidak bisa menjangkau lokasi-lokasi tertentu.

“Kendalanya hanya di lokasi yang tidak bisa dijangkau alat berat atau kendaraan pengangkut. Hanya di Pabuaran Unyur ini yang bisa dilalui,” ujarnya.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Pemkot Serang berencana mendorong sampah ke aliran sungai dan menahannya di Jembatan Kidemang dengan jaring, sebelum diangkut menggunakan alat berat.

Lebih lanjut, Budi mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Ia menegaskan, kesadaran warga menjadi kunci keberhasilan menjaga kebersihan Sungai Cibanten.

“Imbauan saya, tolong jangan buang sampah lagi di sempadan maupun di aliran sungai. Kalau sungai bersih, kami bisa rencanakan jadi wisata air seperti arung jeram,” ujarnya.

Pemkot Serang, lanjut Budi, juga akan menyiapkan tempat sampah dan kendaraan pengangkut (cator) sebagai upaya mempermudah warga membuang sampah di tempat yang semestinya.

“Yang terpenting adalah edukasi ke masyarakat. Harus sering disosialisasikan, karena ini menyangkut lingkungan kita bersama,” ujarnya.

Penulis : Ade Faturohman
Editor: Usman Temposo