KAB. TANGERANG – Sepanjang aliran sungai sekunder terletak di Kelurahan Selembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang banyak dipenuhi tanaman eceng gondok.
Jenis tanaman liar ini pun dikeluhkan warga sekitar karena mengganggu aliran sungai. Terlebih saat ini sudah memasuki musim penghujan khawatir akan banjir seperti tahun lalu.
Rian, salah seorang warga setempat mengatakan di sepanjang sungai tersebut telah lebih dari setahun menjalar tanaman eceng gondok. Akibatnya, aliran sungai menjadi terhambat.
“Saya khawatir bakalan kena banjir lagi kaya tahun kemarin-kemarin kalau ga diangkat itu eceng gondoknya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (23/12/2020).
Menurut dia, ribuan eceng gondok itu menumpuk di aliran sungai karena akarnya sudah menancap dalam. Sehingga sulit dihilangkan jika secara manual dan dibutuhkan alat khusus.
“Akar tanamannya sudah nancep dalem kayaknya. Selalu tumbuh cepat lagi kalo dicabut manual, butuh alat khusus,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Kosambi Fahruroji mengatakan jika pihaknya sudah membuat laporan kepada instansi terkait untuk dapat menyelesaikan persoalan aliran sungai sekunder. “Sudah kami laporkan ke dinas terkait untuk segera diatas. Kalau kita, tidak bisa mengerjakan karena keterbatasan anggaran dan alatnya,” ujarnya.
Kabid Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang Dedi Sukardi menambahkan, jika sungai sekunder merupakan kewenangan Dinas Provinsi Banten atau Balai Besar Sungai Cisadane. Pihaknya, hanya sebatas memberikan laporan.
“Itu kewenangan ada di Provinsi Banten atau Balai Besar. Kami cuma sebatas membuat laporan, kalau kami yang mengerjakan nanti terbentur dengan aturan lagi pula terbatas anggarannya,” ujarnya.
Dedy membeberkan jika sungai yang menjadi kewenangan Pemkab Tangerang hanya 30 persen, selebihnya menjadi domain Provinsi atau Pusat.
(Ren/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
